Kisah Baluqiya, Umat Bani Israil yang Berjalan 50 Tahun untuk Mencari Nabi Muhammad SAW, Begini Kisahnya

21 Agustus 2022, 17:11 WIB
Ilustrasi /facebook/udin/

KALBAR TERKINI - Ats-Tsa'labi mengatakan, pada zaman bni israil ada seorang laki laki yang bernama isya.

Di termasuk salah satu ulama bani israil yang biasa membaca kitab kitab terdahulu. Dalam kitab kitab tersebut dia menemukan sifat sifat Nabi Muhammad SAW.

Semua sifat tersebut dia kumpulkan dalam satu lembaran. Lembaran itu di sembunyikan di dalam sebuah peti yang terkunci.

Kuncinya dia sembunyikan di tempat yang tidak pernah di perhatikan. Dia memiliki seorang anak yang bernama baluqiya.

Baca Juga: Nabi Muhammad SAW pun Pernah Mengusir LGBT yang Masuk ke Dalam Rumahnya, Begini Kisah Selengkapnya

Menjelang bapak baluqiya meninggal, dia berwasiat kepada anaknya untuk menjadi qadhi (hakim) di kalngan bani israil setelahnya.

Setelah beberapa lama ayahnya menggal, tiba tiba dia melihat sebuah peti.peti itu didapatkannya terkunci. Dia tanyakan peti itu kepada ibunya.

Ibunya menjawab." aku tidak tau apa yang ada di dalam peti ini dan tidak tau dimana kuncinya." selanjudnya, kunci itu di hancurkan oleh Baluqiya dan membuka petinya.

Di dalamnya dia melihat ada lembaran yang bertuliskan tentang sifat sifat Rasulullah SAW, dan berkata bahwa dia adalah penutub para nabi dan para rasul.

Baca Juga: Kelucuan Nuaiman bin Amr, Mentraktir Rasulullah SAW Namun Enggan Membayar, ini yang Kemudian Dilakukan Nabi

Serta surga di haramkan bagi para nabi sehingga dia dan ummatnya masuk masuk terlebih dahulu.

Setelah selesai membacanya, dia bawa lembaran tersebut kepada ulama bani israil.

Takkala mereka mendengar sifat sifat muhammad saw, mereka berkata kepada baluqiya, bagai mana bapakmu mengetahui hal ini, tetapi dia tidak memberi taukannya kepada kami?

Demi Allah, seandainya bukan karna engakau, pasti kuburanya akan kami bakar karna dia telah menyembunyikan berita tentang junjungan para rasul saw. Kepada kami. '

Baca Juga: BISAKAH Menghadiahkan Al FAtihah Untuk Diri Sendiri? Ternyata Manfaatnya Luar Biasa, Begini Caranya

Selanjudnya, baluqiya memutuskan untuk meninggalkan ibunya. Dia berkata, wahai ibu, aku telah memutuskan bahwa nabi akhir zaman akan di utus.

Aku akan pergi dan tidak akan kembali hingga aku mengetahui beritanya. ' ibunya berkata, ' semoga allah memenuhi cita citamu. '

Kemudian baluqiya pergi dari mesir dalam rangka mencari Muhammad SAW.

Dia berkeliling dari timur sampai barat hingga sampai ke laut ketujuh.

Dia menemukan berbagai ke ajaiban yang tidak di lihat oleh orang lain.

Di antara sejumlah keajaiban itu adalah apa yang dia lihat di sebuah jazirah. Disana terdapat ular ular besar yang mengatakan, tidak ada tuhan kecuali Allah dan Mmuhammad adalah utusan Allah.

Baluqiya berkata kepada ular ular, assalamu'alaikum. Ular ular itu berkata kepadanya, kami belum pernah mendengar ucapan seperti itu.

Lalu baluqiya berkata. Ini adalah sunnah ( tradisi ) adam. Mereka bertanya, dari kelompok mana engkau? Baluqiya menjawab, saya termasuk golongan bani israil.

Mereka berkata, kami tidak mengetahui adam dan bani israil. Baluqiya berkata, jika demikin bagaimana kalian mengetahui Muhammad?

Mereka menjawab, semenjak kami di ciptakan dengan sifat sifat ini, kami diperintahkan untuk mengatakan hal itu. Kami adalah ular ular jahanam.

Baluqiya bertanya, bagai mana berita tentang jahannam? Mereka menjawab, jahannam itu hitam dan berbau busuk, dalam setiap tahun bernafas dua kali.

Sekali pada musim kemarau, itulah panas dari dirinya. Dan sekali lagi di musim dingin.

Itulah kebaikan dari dirinya. Setelah itu, baluqiya memasuki sebuah jazirah yang lain.

Di sana dia menemukan ular ular yang lebih besar dari yang pernah dia lihat pertama kali, seperti pangakal pohon kurma.

Di sekitar ular ular tersebut, dia melihat ada ular kuning. Apa bila ular ular besar itu berjalan, maka ular kuning berjalan di sekelilingnya.

Takkala ular ular itu melihat baluqiya, mereka berkata, siapa engkau? Baluqiya menjawab, saya baluqiya dari bani israil.

Mereka berkata, kami belum pernah mendengar kata kata ini sebelumnya. Aku di kuasakan atas semua ular yang ada di dunia.

Seandainya aku tidak ada, pasti ular ular memaksa bani israil untuk lari dan membunuh mereka dalam satu hari saja.

Baluqiya melanjutkan perjalanan hingga dia sampai ke laut ke tujuh. Dia telah melihat berbagai ke ajaiban yang terlalu panjang dijelaskan.

Dari sejumlah keajaiban itu adalah apa yang dia lihat di sebuah jazirah. Disana terdapat pohon kurma dari emas.

Apabila matahari muncul menyinarinya, maka ia mengeluarkan sinar seperti kilat sehingga tidak ada mata yang mampu untuk melihatnya karena kuat sekali kilauannya.

Di jazirah ini juga ada pepohonan yang besar buahnya. Balukiah mengulurkan tangannya untuk mengambil buah dari salah satu pohon tersebut.

Pohon itu menyeru, menjauhlah dari ku hai khati ' ( yang suka bersalah )! Balukiah pun mundur dan duduk.

Tiba tiba ada satu rombongan turun dari langit. Di tangan mereka ada pedang terhunus, ketika mereka melihat baluqiya, mereka berkata, bagai mana engkau sampai ke tempat ini?

Baluqiya berkata, satu dari bani israil, nama saya baluqiya, lalu kalian siapa?

Mereka menjawab, kami adalah kaum jin yang beriman. Asalnya kami berada di langit.

Kemudian Allah menurunkan kami ke bumi. Kami diperintahkan untuk memerangi jin kafir di muka bumi.

Sekarang kami akan memerangi mereka. Baluqiya pergi meninggalkan mereka. Tiba tiba ada malaikat yang besar postur tubuhnya sedang berdiri.

Tangan kanannya ada di timur, sedangkan rangan yang kirinya ada di barat. Dia berkata, tidak ada tuhan kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.

Baluqiya mendekati dan mengucapkan salam kepadanya. Dia berkata, siapa engakau?

Baluqiya menjawab, aku adalah seorang laki laki dari bani israil. Aku pergi dlam rangka mencari penutup para nabi.

Lalu siapa engkau? Dia menjawab, aku adalah malikat yang di tugaskan mengurangi gelapnya malam dan terangnya siang.

Baluqiya berkata, apa dua baris yang ada di kebing mu? Dia menjawab dalam dua baris tersebut tertulis tambahan malam dan siang serta pengurangannya.

Aku tidak menahan malam kecuali dengen ukuran yang di tentukan. Baluqiya terus melanjudkan perjalananya. Tiba tiba ada malaikat yang sangat besar.

Dia berkata tidak ada Tuhan kecuali Allah. Baluqiya mengucapkan salam kepadanya, malaikat itu pun menjawabnya.

Baluqiya bertanya tentangnya, dia menjawab, aku adalah malaikat yang di tugaskan menangani angin. Aku tidak akan melepasan angin kecuali atas seizin Allah.

Aku menggenggam laut. Seandainya tidak demikian, tentu semua yang ada di bumi akan binasa.

Baluqiya meninggalkannya, dia melanjudkan perjalanannya hingga ke gunung Qaf.ternyata dia terbuat dari yakut hijau.

Ia mengelilingi dunia seluruhnya. Karena pancaran gunung tersebut, langit terlihat berwarna biru.

Allah menugaskan penanganan gunung ini kepada seorang malaikat. Apa bila Allah hendak mengguncangkan sebagian bumi.

Dia memerintahkan malaikat tersebut untuk menggerakkan lapisan yang tersambung dari belahan bumi tersebut ke gunung Qaf.

Apabila Allah hendak menegelamkan sebuah desa beserta isinya, maka dia mengizinkan kepada malaikat itu untuk memotong lapisan kampung tersebut dari bumi.

Baluqiya bertanya kepada malaikat itu, apa yang ada di belakang gunung ini? Dia menjawab, di belakang gunung ini ada 40.000 kota selain kota kota dunia.

Kota kota itu terbuat dari emas dan perak. Tidak ada siang dan malam. Penduduknya adalah malaikat yang tidak pernah bertasbih kepada Allah.

Baluqiya bertanya, apa di belakang kota kota itu? Dia menjawab, di belakanya ada 70.000 hijab ( penghalang ). Setiap hijab seukuran besar dunia.

Tidak ada seorang pun. Yang mengetahui di balik hijab itu, kecuali Allah. Baluqiya meninggalkan malaikat itu, dia melanjudkan perjalanannya hingga sampai kesebuah gunung.

Di sana ada malaikat malaikat yang rupa mereka seperti kijang. Baluqia mengucapkan salam kepadanya mereka mereka pun membalasnya.

Baluqiya bertanya kepada mereka, siapa kalian? Mereka menjawab, kami adalah sebagai malaikat Allah.

Di sini kami beribadah kepada Allah semenjak kami di ciptakan. Lalu baluqiya bertanya kepada mereka tentang gunung besar yang menghadap kepada mereka, yang menyinarkan cahaya seperti matahari.

Mereka menjawab, itu adalah gunung dunia yang terbuat dari emas. Semua logam emas yang ada di bumi bersumber darinya.

Baluqiya meninggalkan mereka, dia melanjudkan perjalanannya hingga sampai kesebuah laut yang luas.

Di sana ada dua ikan yang sangat besar. Dia mengucapkan salam kepadanya, dan merekapun membalasnya.

Keduanya bertanya kepada Baluqia, siapa engakau, hai makhluk Allah?

Dia menjawab, aku baluqiya, dari bani israil. Aku datang dalam rangka mencari muhammad, penutub para nabi.

Apakah kalian memiliki sesuatu yang bisa aku makan? Karena keajaiban allah, mereka memberinya roti... Dimakannya roti itu dan setelahnya tidak merasa lapar lagi.

Selanjudnya, dia sampai kesebuah jazirah, disana dia melihat seekor burung yang sangat besar, indah rupanya dan memiliki sesuatu yang bisa membuat akal tercengang karena keindahannya.

Burung itu ada di atas sebuah pohon yang dibawahnya ada hidangan yang di atasnya ada ikan yang di panggang.

Baluqiya mendekati burung itu, mengucapkan salam dan bertanya,siapa engkau? Burung itu menjawab, aku adalah salah satu malaikat yang ada di surga.

Aku di utus oleh Allah mengirim hidangan ini kepada adam dan hawwa ketika keduanya berkumpul di gunung arafah.

Keduanya telah menyantap sesuatu darinya. Lalu Allah menyuruhku untuk meletakkan hidangan tersebut disini dan aku berdiam diri di dekatnya hingga haru kiamat.

Dia juga memerintahkan untuk memberikan sesuatu darinya kepada orang yang datang kesini.

Maka baluqiya memakan sesuatu dari hidangan itu, terapi sedikitpun hidangan itu tidak berkurang, ia seperti keadaannya semula.

Baluqiya bertanya kepada sang burung tentang hidangan itu. Ia menjawab,sesungguhnya makanan dunia akan berkurang dan berubah bila didiamkan.

Sementara makanan surga tidak akan pernah berkurang dan berubah.

Baluqiya bertanya, apakah ada seseorang yang pernah memakan hidangan ini?

Ia menjawab, sudah, sesungguhnya khidir abdul abbas, terkadang datang kesini dan memakan hidangan ini. Setelah itu dia pergi lagi.

Mendengar itu Baluqiya memutuskan diri tinggal di tempat untuk bertemu khidir, berkumpul bersama nya dan menanyakan berbagai hal kepadanya.

Pada suatu hari, ketika baluqiya sedang duduk, tiba tiba Khidir AS mendatanginya dengen mengenakan pakaian putih.

Baluqiya berdiri menyambut dan mengucapkan salam kepadanya. Khidir membalasnya.

Baluqiya berkata, wahai abdul abbas, aku telah berpergian dalam rangka mencari nabi akhir zaman hingga akhirnya aku sampai ke tempat ini.

Aku diam disini menunggu kedatanganmu agar engkau memberitauku tentangnya.

Khidir menjawab,hai Baluqiya, sesungguhnya nabi akhir zaman tidak akan muncul saat ini, dan engkau tidak akan bertemu dengannya sekarang ini.

Hai baluqiya, taukah engkau berapa jarak antara kamu dengan ibumu? Baluqiya menjawab, tidak tau.

Khidir berkata, jaraknya adalah jarak tempuh 50 tahun. Maukah kamu aku letakkan di hadapan ibumu? Baluqiya menjawab, ya.

Khidir berkata, pehamkanlah kedua matamu! Baluqiya berkata, aku pejamkan kedua mataku, aku tidak tau apa apa kecuali ibuku telah ada di sampingku.

Aku buka kedua mataku, lalu aku mengucapkan salam kepada ibuku dan mengatakan kepadanya, wahai ibu, siapakah yang telah membawaku kepadamu?

Ibu baluqiya menjawab, aku melihat seekor burung putih telah meletakkanmu disini. Lalu dia menghilang dengan cepat.

Baluqiya menceritakan semua kisahnya kepada ibunya.kemudian dia pergi kepada bani israil dan mengucapkan salam kepada mereka, merekapun membalasnya.

Mereka bertanya tentang keadaannya sewaktu kepergiannya. Dia ceritakan kepada mereka dan semua keajaiban yang dilihatnya dicatat oleh mereka selama empat puluh tahun.

Mereka tidak bisa menghitung ke ajaiban yang yang pernah dia lihat. Menurut sebuah riwayat, baluqiya berumur seribu tahun.

Wallahu a'alam.***

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler