KALBAR TERKINI - Peringatan Hari Raya Nyepi tahun ini jatuh pada Kamis, 3 Maret 2022.
Selama pelaksanaan Nyepi, umat agama Hindu diminta untuk tidak melakukan hal-hal yang dilarang.
Berikut 4 hal yang dilarang dilakukan umat Hindu saat Nyepi berlangsung.
- Amati geni
Amati Geni adalah berpantang menyalakan api, lampu, dan benda elektronik lainnya. Selama 24 jam, tidak ada aktivitas yang berkaitan dengan listrik atau api, termasuk internet.
Baca Juga: 20 Link Twibbon Hari Raya Nyepi 2022, Desain Penuh Warna Menarik dan Paling Keren
Hal ini dilakukan sebagai bentuk simbolis melawan hawa nafsu duniawi.
- Amati karya
Amati Karya adalah berpantang melakukan aktivitas kegiatan atau bekerja dalam bentuk apa pun saat Nyepi berlangsung.
- Amati lelungan
Amati Lelungan adalah berpantang untuk bepergian. Hal ini bertujuan agar umat Hindu khusuk beribadah selama satu hari penuh.
- Amati lelanguan
Amati Lelanguan adalah berpantang untuk bersenang-senang saat Nyepi. Umat diajak untuk menghentikan sejenak segala bentuk kesenangan duniawi agar fokus sembahyang.
Di sisi lain, ada sejumlah rangkaian tradisi yang dilakukan pada Hari Raya Nyepi yang kerap dilakukan, yakni berikut ini.
- Upacara Melasti atau Mekiis
Menurut Dr I Wayan Suwena dalam penelitian berjudul "Fungsi dan Makna Ritula Nyepi di Bali", upacara melasti, mekiis, atau melis, biasanya dilaksanakan tiga atau dua hari sebelum pelaksanaan Nyepi.
Fungsi acara ini untuk menyucikan peralatan upacara dan personal yang akan melaksanakan ritual catur brata penyepian saat hari Nyepi.
Saat upacara melasti, pretima dan perlengkapan upacara diarak ke pantai atau sungai untuk disucikan.
Dalam hal ini ada pandangan bahwa air laut, danau, atau sungai adalah sumber air suci yang dipercaya dapat membersihkan kotoran.
Baca Juga: UPDATE! Link dan Cara Cek Penerima BST Kemensos 2022
- Upacara tawur agung
Upacara tawur agung, tawur kesanga, atau upacara pengrupukan dilaksanakan sehari sebelum melakukan Nyepi, tepatnya pada waktu pergantian tahun menurut perhitungan Hindu Bali.
Upacara ini bermaksud agar alam semesta dan diri m
- Pengrupukan atau Mecaru
Rangkaian Hari Raya Nyepi berikutnya adalah Pengrupukan yang dilaksanakan berbarengan dengan Tawur Kesanga. Pengrupukan adalah menebar nasi Tawur di sekeliling rumah sambil memukul kentongan hingga gaduh.
Pengrupukan bermakna sebagai pengusiran Buta Kala yang ada di sekitar tempat tinggal.
Di Bali, prosesi Pengrupukan umumnya turut dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh berwujud Buta Kala, yang menggambarkan sifat buruk manusia.
- Nyepi
Setelahnya, umat Hindu memasuki puncak Hari Raya Nyepi. Selama 24 jam umat Hindu tidak akan beraktivitas seperti biasa.
Pada hari ini, umat Hindu tidak boleh menyalakan api, bepergian, atau berkegiatan apa pun. Puncak Hari Raya Nyepi dilaksanakan secara hening.
Tujuan dari keheningan ini adalah sebagai bentuk introspeksi atau menyucikan diri dengan melepas semua hal yang berhubungan dengan kehidupan duniawi dalam sehari penuh.***