Mengenal Kota Tarim-Yaman, Kota Seribu Wali dan Peran Besarnya Terhadap Islam di Nusantara

9 Mei 2021, 10:51 WIB
Jamaah di Kota Tarim /Istimewa/@YoutubeAsmaUlHusna

KALBAR TERKINI – Lagu Ya Tarim sedang populer di tanah air, terlebih di Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriyah saat ini.

Lagu tersebut menceritakan tentang Kota Tarim yang terletak di Negeri Yaman.

Kota ini biasa disebut juga dengan Kota Seribu Wali dan memiliki kemuliaan khususnya bahkan di mata Nabi Muhammad SAW.

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari Sanadmedia.com Tarim adalah sebuah kota di negeri hadramaut yang terletak kurang lebih 500 km dari ibukota Sanaa, Yaman. 

Baca Juga: Berbagi Berkah Ramadhan, Barisan Pemuda Melayu Kalbar Bagikan 4.000 Takjil Kepada Pengendara Bermotor di Ponti

Kota ini tergolong kota tandus dengan curah hujan yang sangat rendah.

Meskipun demikian, kebutuhan udara di kota Tarim tercukupi dengan banyak pepohonan yang tumbuh di sepanjang jalan.

Kota Tarim kota dengan aura yang teduh. Hal tersebut terpancar dari kereligiusan masyarakat yang sangat taat perintah agama dan mengikuti ajaran Rasulullah Saw.

Tarim dijuluki Tarim al-Ghanna , sebuah kota yang rindang karena banyaknya pepohonan.

Kota ini juga dijuluki Kota as-Shiddiq, sebab saat gubernur Tarim, Ziyad bin Labid, menyeru penduduknya untuk membaiat Sayidina Abu Bakar sebagai khalifah, dengan serentak mereka bekerja dengan ikhlas.

Baca Juga: Cara Casasi Sanggau Memakmai Berkah Bulan Ramadhan, Lakukan Aksi Sosial Kemanusiaan dengan Berbagi Paket Semba

Melihat hal seperti ini, Sayidina Abu Bakar terharu kemudian mendoakan kota ini dengan tiga macam doa.

Pertama, agar Tarim menjadi kota yang makmur, kedua, air kota ini berkah, ketiga, semoga kota ini dihuni oleh banyak orang shaleh dan para wali Allah.

Dan Allah SWT pun mengabulkan doa Abu Bakar. Pada akhirnya, kota ini menjadi kota persinggahan para Ahlul Bait dari keturunan Sayidina Husain Ra dan melahirkan wali-wali yang dekat dengan Allah dan Rasul-Nya.

Nama Tarim konon diambil dari nama putra Raja Hadramaut, yaitu Tarim bin Hadramaut. 

Baca Juga: Sahabat dan Salafus Shalih Menangis Hebat di Penghujung Ramadhan, Ini Alasannya

Kota yang mempunyai nilai eksotika dan nilai sejarah yang sangat tinggi. 

Hal tersebut bisa dilihat dari arsitektur bangunan dan rumah masyarakat yang terbuat dari tanah. 

Bahkan sebagian rumah penduduk ada yang berumur sampai 100-200 tahun.

Kota ini juga memiliki sebuah menara tanah tertinggi sedunia. Menara Masjid al-Muhdlar namanya. 

Sebuah menara kuno yang pada akhirnya menjadi simbol kota ini.

Di samping itu, Tarim banyak menyimpan khazanah keislaman yang sangat murni dan kental. 

Baca Juga: Keutamaan hari ke-26 Ramadhan, Allah SWT Bebaskan Dari Semua Dosa Kecuali Dosa Suap dan Hartanya

Di dalam kota ini terdapat 365 masjid, sekitar 5000 manuskrip dari berbagai disiplin ilmu, dan peninggalan-peninggalan Islam lainnya yang sangat berharga. 

Tak salah jika pada tahun 2010, Tarim dinobatkan sebagai Kota Pusat Kebudayaan Islam dunia oleh Organisasi Konferensi Islam dunia.

Rasulullah Saw bersabda:

أتاكم أهل اليمن هم أرق أفئدة وألين قلوبا ، الإيمان يمان والحكمة يمانية

"Telah tiba pada kalian penduduk Yaman. Mereka adalah orang-orang yang lembut, keimanan itu ada di dalam penduduk Yaman, dan hikmah juga ada dalam penduduk Yaman." (HR. Imam al-Bukhari)

Rasulullah Saw sendiri telah memberikan persaksian bahwa penduduk Yaman adalah orang-orang yang baik.

Baca Juga: Keutamaan Hari ke-25 Ramadhan, Allah SWT Bangunkan 1.000 Menara Hijau di Bawah Arsy

Orang-orang yang kuat keimanannya, dan orang-orang yang mempunyai hikmah terhadap orang lain.

Persaksian Rasulullah terbukti menjadi bukti. Menurut ensiklopedia Islam.

Para ulama dan Ahlul Bait yang berasal dari Kota Tarim merupakan dai-dai Islam yang menetapkan Islam ke seluruh dunia, khususnya Benua Asia dan khususnya negara kita, Indonesia.

Para ulama Tarim banyak yang melanglang buana ke berbagai tempat untuk dan berdakwah. 

Mereka kelompok agama Islam dengan metode luhur yang tertanam sejak turun-temurun. Yaitu dengan dan nasehat hikmah yang baik (bil hikmah wal mau'idzatil hasanah).

Baca Juga: Keutamaan Hari ke-24 Ramadhan, Diperlihatan Kedudukannya di Surga dan Pengorbanan 1000 Kali Nabi Ismail

Selain dijuluki Kota ash-Shiddiq, Tarim juga dijuluki Kota Seribu Wali. Di kota ini ada tiga pemakaman yang sangat masyhur dan menjadi tempat sentral peziarahan.

Baik penduduk Tarim sendiri maupun orang-orang luar Tarim, yaitu Maqbarak Zanbal, Maqbarah Furaith, dan Maqbarah Basyar.

Di antara keistimewaan kota Tarim lainnya, ia juga termasuk kota ilmu dan kota religius. 

Para penduduk kota ini sejak dulu mendalami ilmu fikih mazhab Syafii yang sangat kental.

Selain itu, mereka juga mengimbanginya dengan tasawuf, ilmu yang mengajarkan penyucian hati.

Sampai-sampai orang yang boleh shaf pertama di masjid jami 'hanyalah para mufti dan orang-orang shaleh.

Baca Juga: Keutamaan Hari ke-25 Ramadhan, Allah SWT Bangunkan 1.000 Menara Hijau di Bawah Arsy

Saking banyaknya wali dan ulama di Tarim, kota ini juga menjadi mulia dan membuat lingkungan sekelilingnya positif. 

Salah seorang ulama sampai mengatakan, "Syawari 'Tarim syaikhun li man la syaikha lahu (jalan-jalan kota Tarim adalah guru bagi orang-orang yang tidak mempunyai guru).” 

Imam Ahmad bin Hasan al-Atthas (w. 1330 H) mengatakan, ada tiga hal yang diwajibkan bagi orang-orang yang berkeinginan tinggal di kota Tarim: tawadhu, adab, dan hidup sederhana.

Semoga Allah SWT berikan kesempatan kita untuk berkunjung ke Kota Tarim, dan terutama memberikan anak-cucu untuk menempuh pendidikan di Kota Mulia tersebut. Wallahualam Bisawab. ***

Sumber: Sanad Media.com

Editor: Slamet Bowo Santoso

Tags

Terkini

Terpopuler