Dalam Islam uban dipahami sebagai cahaya di hari kiamat, makanya hukum mencabut uban tergolong makruh.
Baca Juga: Jangan Abaikan Simak Penyebab Stres dan Depresi pada Anak Remaja
Makruh yakni suatu perkara yang jika dilakukan tidak akan mendapat dosa, namun jika ditinggalkan akan mendapat pahala.
Uban akan menjadi sumber cahaya yang menerangi orang mukmin dan menaikkan derajatnya di hari kiamat kelak.
Hal ini tertuang dalam hadis Al Baihaqi berikut:
الشيب نور المؤمن لا يشيب رجل شيبة في الإسلام إلا كانت له بكل شيبة حسنة و رفع بها درجة
Artinya: Uban adalah cahaya bagi seorang mukmin. Tidaklah seseorang beruban -walaupun sehelai- dalam Islam melainkan setiap ubannya akan dihitung sebagai suatu kebaikan dan akan meninggikan derajatnya (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman).
Ini juga dijelaskan dalam hadis Abu Daud, yakni:
لَا تَنْتِفُوا الشَّيْبَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَشِيبُ شَيْبَةً فِي الْإِسْلَامِ إِلَّا كَانَتْ لَهُ نُورًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Janganlah mencabut uban. Tidaklah seorang muslim yang memiliki sehelai uban, melainkan uban tersebut akan menjadi cahaya baginya pada hari kiamat nanti (HR. Abu Daud).