SEJARAH dan Hubungan Romantis Cokelat dengan Hari Valentine 14 Februari, Simbol Maskulin Berubah Feminin

- 11 Februari 2023, 15:12 WIB
Cokelat Valentine berbentuk hati untuk dinikmati bersama yang terkasih
Cokelat Valentine berbentuk hati untuk dinikmati bersama yang terkasih /Pixabay / JillWellington

Berawal dari 'xocolatl' atau air pahit menjadi minuman Mesoamerika yang terbuat dari biji kakao, cabai dan rempah-rempah.

Pada tahun 1600-an penjelajah Eropa memilih minuman tersebut dan membawanya kembali ke Spanyol, Prancis dan Inggris.

Dahulu minuman coklat hanya dinikmati oleh kaum tertentu yaitu penguasa, guna memperlihatkan wibawa mereka.

Baca Juga: TERCATAT 1645 Anak Indonesia Terkena Diabetes, Berikut Langkah Pencegahan dan Kenali Gejala Awalnya

Sebab itu, coklat lalu dikaitkan sebagai simbol maskulinitas dan kejantanan. Apalagi, coklat hanya bisa dinikmati oleh kalangan menengah ke atas.

Cokelat di Hari Valentine ternyata bermula dari Inggris ratusan tahun lalu.
Cokelat di Hari Valentine ternyata bermula dari Inggris ratusan tahun lalu.

Pendiri Chocolate Noise, Megan Giller mengatakan, saat itu coklat hanya bisa dinikmati oleh orang-orang kaya.

Hingga coklat dilambangkan sebagai kemewahan, untuk suguhan mahal bagi segelintir orang yang mampu membelinya.

Baca Juga: WASPADA KAsus Diabetes Anak Kian Meningkat, Apa Saja Penyebab dan Gejalanya? Hindari Jenis Makanan Seperti Ini

Perubahan pun mulai terjadi, dimana pada abad ke-19, gula sudah menjadi komoditas, hingga mengubah kakao manis menjadi makanan yang dapat dicicipi oleh pekerja, termasuk perempuan.

Halaman:

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah