KALBAR TERKINI – Kasus diabetes pada anak kian marak, bahkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) peningkatan terjadi hingga 70 kali lipat.
Banyak faktor penyebab mengapa angka diabetes ini meningkat tajam, salah satunya adalah konsumsi makanan manis yang terlalu berlebihan.
Diabetes disebut juga dengan penyakit gula, ada beberapa gejala penyakit ini muncul pada anak dan harus diwaspadai oleh orang tua.
Ada beberapa kategori makanan yang cenderung menjadi penyebab diabetes pada anak, seperti:
Baca Juga: Hati-hati Jika Alami Gejala Ini di Malam Hari, Bisa Jadi Kolesterol Tinggi dan Berpotensi Stroke
1. Makanan Berkarbohidrat Tinggi
Contohnya seperti nasi putih, tepung terigu, pasta, roti, dan kentang goreng.
Selain itu makanan diatas juga rendah akan serat hingga dapat kadar gula darah meningkat.
Ada baiknya membatasi makanan diatas, dan kombinasikan dengan sayur, buah ataupun kacang-kacangan.
2. Makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans
Contohnya daging merah, daging olahan, mentega, selai kacang, krimer, keju, susu tinggi lemak, makanan cepat saji, kripik kentang, dan kue.
3. Buah kering atau buah kalengan
Contohnya kismis, atau buah beku yang dijadikan smothies.
4. Minuman ringan manis
Contohnya, teh manis, buble tea, minuman cokelat, dan kopi yang dicampur dengan sirup, gula, atau karamel.
Minuman bersoda atau sachetan juga termasuk.
Tipe Diabetes
Secara umum, ada dua jenis diabetes yang terjadi pada anak, yaitu diabetes tipe 1 dan 2.
Dimana kedua tipe ini memiliki penyebab yang berbeda dan diabetes tipe 1 adalah jenis yang paling sering terjadi pada anak.
Kondisi ini terjadi akibat gangguan autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh anak menyerang pankreasnya sendiri sehingga fungsi pankreas terganggu.
Beberapa faktor penyebab risiko diabetes tipe 1 pada anak adalah genetik, memiliki orangtua atau saudara dengan jenis diabetes ini atau anak mengalami penyakit infeksi virus.
Sedangkan diabetes tipe 2 sebenarnya jarang terjadi pada anak.
Namun, American Academy of Pediatric menyebut, jumlah anak yang mengalami kondisi ini meningkat seiring dengan meningkatnya kasus obesitas pada anak.
Adapun penyebab jenis diabetes tipe 2 tidak begitu diketahui. Walau demikian, beberapa faktor berikut diyakini dapat meningkatkan risikonya:
1. Riwayat keluarga dengan kondisi diabetes tipe 2.
2. Kelebihan berat badan atau obesitas.
3. Anak yang lahir prematur.
4. Lahir dari ibu dengan diabetes gestasional saat hamil.
5. Gaya hidup yang kurang baik, seperti sering mengonsumsi makanan berlemak dan berkalori tinggi serta jarang bergerak.
6. Pada anak, jenis penyakit ini bisa terjadi saat ia berusia 10 tahun atau ketika usia remaja.
Secara umum gejala diabetes pada anak adalah sebagai berikut, walaupun untuk menentukan tipenya masih perlu dengan pemeriksaan lebih lanjut:
Nafsu makan anak meningkat atau sering merasa lapar.
Rasa haus yang meningkat dan sering buang air kecil, termasuk mengompol.
Terlihat lelah.
Penglihatan buram.
Mulut kering.
Area kulit tertentu, seperti di sekitar leher atau ketiak, menghitam atau gelap.
Berat badan anak turun tanpa disengaja, bisa sampai 6 kg dalam 2 bulan.
Luka yang sulit sembuh.
Kulit sering terasa gatal dan kering.
Sering merasa kesemutan di kaki.
Perubahan perilaku anak.
Selain itu, berat badan turun bisa terjadi pada anak diabetes karena tidak ada pasokan energi dari gula.
Ini membuat jaringan otot dan simpanan lemak menyusut. Meski demikian, penurunan berat badan lebih umum terjadi pada anak yang mengalami tipe 1.
Berikut beberapa cara untuk merawat anak dengan diabetes yang bisa dilakukan.
1. Rutin cek gula darah
2. Memantau penggunaan insulin
3. Perhatikan asupan makanan anak
4. Olahraga teratur.***