Pisang Mentah Libas Kanker Usus: Hasil Penelitian Universitas Newcastle dan Leeds

- 12 Oktober 2022, 20:46 WIB
Ilustrasi pisang hijau atau mentah.
Ilustrasi pisang hijau atau mentah. //Pixabay.com/fabriciosena2020/

KALBAR TERKINI - Jika pencernaaan Anda terganggu apalagi terdeteksi terkena kanker usus maka segera konsumsi pati pisang mentah.

Hanya saja, pisang yang masih berwarna hijau ini harus diolah menjadi bubuk.

Bubuk ini kemudian dijadikan minuman yang dikonsumsi selama dua tahun.

Menurut para ahli di Universitas Newcastle dan Leeds, pati dalam pisang mentah dapat mengurangi risiko beberapa jenis kanker hingga lebih dari 60 persen.

Baca Juga: Skiring Kolonoskopi tak Efektif Tekan Kematian akibat Kanker Usus

Selain pisang, dilansir Kalbar-Terkini.com dari Euro News, Selasa, 16 Agustus, jenis pati ini juga ditemukan dalam gandum,.
Pun ditemukan dalam sereal, pasta, nasi, kacang polong dan kacang-kacangan.

Uji coba herbal terobosan ini melihat kanker lenyap di setiap pasien.

Diterbitkan dalam jurnal Cancer Prevention Research ini, studi ini dapat memiliki implikasi penting dalam mengurangi kanker di bagian atas usus.

Baca Juga: Mengerikan, Sel Kanker Tiap Pasien Dihuni Gerombolan Jamur: Pengaruhi Kelangsungan Hidup Pengidap!

Kanker ini, menurut dokter, sulit dikenali dan didiagnosis.

Selama penelitian, peserta yang diuji selama dua tahun itu mengambil dosis pati ini, yang disebut pati resisten .

Dosis ini setara dengan yang Anda dapatkan dari makan pisang yang tidak terlalu matang dan masih agak hijau.

Sekitar 1.000 pasien ini mengidap sindrom Lynch.

Sindrom ini adalah kelainan bawaan yang meningkatkan risiko kanker, terutama di usus besar dan rektum.

Baca Juga: Ibu Balita Pengidap Kanker Curi Data Perusahaan Australia!

Studi tersebut mengungkapkan , pati itu mengurangi kejadian kanker di bagian lain tubuh, lebih dari setengahnya.

Pati ini memiliki efek khusus pada kanker saluran pencernaan bagian atas (GI).

Ini termasuk untuk kanker esofagus, lambung, saluran empedu, pankreas dan kanker duodenum.

Efek mengonsumsi suplemen pati pisang mentah ini terlihat selama 10 tahun setelah pasien berhenti meminumnya.

Ditemukan bahwa pati itu resisten mengurangi berbagai jenis kanker hingga lebih dari 60 persen.
"Efeknya paling jelas di bagian atas usus," kata John Mathers, profesor nutrisi manusia di Universitas Newcastle.

“Dosis yang digunakan dalam percobaan itu setara dengan makan pisang setiap hari.

Sebelum menjadi terlalu matang dan lunak, pati dalam pisang menahan kerusakan.

Pati kemudian mencapai usus di mana pati itu dapat mengubah jenis bakteri yang hidup di sana.

Pati resisten dapat diambil sebagai suplemen bubuk,.

Pati ini jugaditemukan secara alami dalam kacang polong, kacang-kacangan, gandum, dan makanan bertepung lainnya.

Pati resisten adalah jenis karbohidrat yang tidak seperti kebanyakan karbohidrat, tidak dicerna di usus kecil.

Sebaliknya, pati ini berfermentasi di usus besar, memberi makan bakteri usus yang sehat.

Pati resisten mengurangi perkembangan kanker dengan mengurangi jumlah asam empedu dalam usus.

Asam empedu dapat merusak DNA yang akhirnya menyebabkan kanker.

Menurut Profesor Tim Bishop dari Fakultas Kedokteran Leeds, hasil penelitian ini menarik.

Hanya saja, menurutnya, besarnya efek perlindungan pada saluran pencernaan bagian atas masih tidak terduga.

"Jadi, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mereplikasi temuan ini," sarannya.

Penelitian sebelumnya, yang diterbitkan sebagai bagian dari percobaan yang sama, mengungkapkan, aspirin mengurangi risiko kanker usus besar hingga 50 persen.

Studi jangka panjang menunjukkan 'manfaatnya jelas'

Antara 1999 dan 2005, hampir 1.000 peserta dalam penelitian ini mulai mengonsumsi pati resisten.

Dibuat berbentuk bubuk atau plasebo, pati ini diminum setiap hari selama dua tahun.

Hasilnya, tidak ada perbedaan secara keseluruhan dalam kejadian kanker di antara yang telah mengambil pati resisten, dan yang tidak.

Namun, tim peneliti mengantisipasi efek perlindungan apa pun akan memakan waktu lebih lama untuk dikembangkan.

Mereka telah merancang penelitian untuk tindak lanjut lebih lanjut.

Pada masa tindak lanjut, hanya ada lima kasus baru kanker saluran cerna atas di antara 463 peserta yang menggunakan pati resisten.

Sementara di antara 455 peserta yang menggunakan plasebo ditemukan 21 kasus.

Profesor Sir John Burn dari Universitas Newcastle menyatakan, penelitian tersebut dilakukan sejak 20 tahun silam.

Awalnya, Burn Cs berpikir bahwa orang dengan kecenderungan genetik untuk kanker usus besar dapat membantu kami.

"Bantuan ini untuk menguji apakah kami dapat mengurangi risiko kanker dengan aspirin atau pati resisten," lanjut Burn

Menurutnya, pasien dengan Sindrom Lynch berisiko tinggi karena mereka lebih mungkin mengembangkan kanker.

Institut Nasional Inggris untuk Kesehatan dan Perawatan Excellence (NICE) sudah mengaminkan penelitian itu.

NICE pun merekomendasikan aspirin bagi orang-orang yang memiliki risiko genetik tinggi kanker.

"Manfaatnya jelas - aspirin dan pati resisten bekerja," kata Burn.***

Sumber: Euro News

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Euro News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah