KALBAR TERKINI - Sebagian besar dari Palmyra, sebuah kota Romawi kuno di Palmyra, Suriah, telah hancur setelah berkembang sekitar 2.000 tahun lalu sebagai pusat perdagangan.
Identitas dewa tak dikenal, yang dijelaskan dalam prasasti dari Kota Palmyra di Suriah modern, telah lama membingungkan para ilmuwan.
Tapi sekarang, seorang peneliti menyatakan bahwa telah memecahkan kasus tersebut, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari Live Science, Minggu, 10 Juli 2022.
Baca Juga: UE Tak Adil Perlakukan Pengungsi Suriah dibandingkan Ukraina, PBB: Standar Ganda!
Palmyra sempat menjadi pusat perdagangan yang menghubungkan Kekaisaran Romawi dengan jalur perdagangan di Asia, seperti Jalur Sutra.
Dewa anonim disebutkan dalam banyak prasasti Aram di Palmyra, dan disebut sebagai 'dia yang namanya diberkati selamanya', 'penguasa alam semesta', dan 'penyayang'.
Menurut Science in Poland, sebuah berita situs yang dikelola oleh Pemerintah Polandia dan jurnalis independen.
Banyak dari prasasti ini berasal dari sekitar 2.000 tahun yang lalu.