BMKG Bantah Pawang Hujan yang Berhasil Hentikan Hujan Saat MotoGP di Mandalika

- 22 Maret 2022, 09:21 WIB
Pembalap Red Bull KTM Factory Racing Miguel Oliveira (kanan) melaju paling depan di depan para pembalap lainnya saat balapan MotoGP seri Pertamina Grand Prix of Indonesia di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Minggu, 20 Maret 2022. Miguel Oliveira berhasil menjadi juara pertama diikuti pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo dan pembalap Pramac Racing Johann Zarco. ANTARA FOTO/Andika Wahyu/foc.
Pembalap Red Bull KTM Factory Racing Miguel Oliveira (kanan) melaju paling depan di depan para pembalap lainnya saat balapan MotoGP seri Pertamina Grand Prix of Indonesia di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Minggu, 20 Maret 2022. Miguel Oliveira berhasil menjadi juara pertama diikuti pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo dan pembalap Pramac Racing Johann Zarco. ANTARA FOTO/Andika Wahyu/foc. / Antara/ Andika Wahyu/


KALBAR TERKINI - Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan hujan berhenti pada gelaran MotoGP Mandalika di Sirkuit Mandalika, Lombok, Minggu, 20 Maret 2022 lalu, bukan karena pawang hujan.

Meskipun ada momen hujan berhenti saat pawang hujan bekerja di dalam lintasan Sirkuit Mandalika, Guswanto mengatakan itu merupakan kebetulan.

Dia mengatakan hujan berhenti karena faktor durasi hujan yang sudah selesai.

Baca Juga: REKAP Hasil BRI Liga 1 Pekan ke 32: Bali United Juara ? Jawabanya Ada Saat Bertemu Persebaya, Jumat Nanti

"Kalau dilihat prakiraan lengkap di tanggal itu memang selesai di jam itu.

Kira-kira jam 16.15 itu sudah selesai, tinggal rintik-rintik itu bisa dilakukan balapan.

Jika dilihat dari prakiraan nasional analisis dampak yang kita miliki BMKG," ucap Guswanto menambahkan.

Guwanto lantas mengatakan hujan memang bisa diatur dengan teknik modifikasi hujan.

Hal itu berarti mempercepat terjadinya hujan.

Namun, hal itu hanya bisa dilakukan jika terdapat awan hujan.

Baca Juga: REKAP Hasil BRI Liga 1 Pekan ke 32: Bali United Juara ? Jawabanya Ada Saat Bertemu Persebaya, Jumat Nanti

"Kalau tidak ada awan hujan, tidak bisa.

Sehingga gimana ceritanya teknologi modifikasi cuaca itu jadi, pada awan-awan tertentu awan-awan konvektif yang mengandung uap air, itu diberikan inti kondensasi, inti yang berupa ditabur NaCL, garam.

Dengan adanya inti kondensasi itu mempercepat untuk pembentukan awan hujan.

Jadi demikian kira-kira jadi teknologi yang dimaksud adalah teknologi mempercepat terjadinya hujan.

Bukan untuk menahan, bukan. Jadi mempercepat bisanya," kata Guwanto menambahkan.

Meski demikian, BMKG menilai pawang hujan Rara Istiati Wulandari atau akrab disapa Roro yang menjadi sorotan di MotoGP Mandalika adalah bagian dari kearifan lokal.

Nama Rara atau Raden Roro Istiati Wulandari mulai jadi perbincangan lantaran disebut sebagai pawang hujan. Bahkan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) memberinya tenda khusus di area sirkuit.

Ketika beraksi di dalam sirkuit, Rara sempat menggunakan mangkok emas.

Sembari memutar-mutarkan dan memukulkan pengaduk pada mangkok emas, ia juga melafalkan doa.

Dia terlihat beraksi selama setengah jam, di pinggiran Sirkuit Mandalika.***

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x