Ipin Upin Sudah Meninggal? Ini Pengakuan Pasutri Pembuatnya, Kirim Pesan Menyentuh I love Children That's All

- 16 Januari 2022, 23:48 WIB
Hajah Ainon, pemilik Les Copaque sekaligus pemeran Opah dan Serial Animasi Ipin Upin
Hajah Ainon, pemilik Les Copaque sekaligus pemeran Opah dan Serial Animasi Ipin Upin /Istimewa/Twitter @Astrofist

KALBAR TERKINI - Ipin Upin Sudah Meninggal? Ini Pengakuan Pasutri Pembuatnya, Kirim Pesan Menyentuh I love Children That's All.

Serial animasi Ipin dan Upin memang sedang santer menjadi perbincangan di media sosial pasca munculnya video dua kuburan si anak kembar tersebut.

Lalu, seperti apa pengakuan suami istri perancang figur yang menjadi tontonan wajib anak-anak di Indonesia tersebut, simak di sini lengkapnya dilansir Kalbarterkini.com dari HaiBunda.com.

Baca Juga: Warganet Sebut Film Ipin Upin Khayalan Kak Ros, Efek Meninggalnya Ipin Upin Sejak Usia 5 Tahun

Serial animasi Upin dan Ipin menjadi tontonan favorit anak-anak Indonesia. Sekitar 10 tahun animasi asal Malaysia ini menghiasi layar kaca Tanah Air.

Tahun 2020 lalu, Upin & Ipin datang ke Indonesia dalam bentuk pentas teater musikal.

Bertajuk Upin & Ipin Pin Pin Pom, teater musikal ini hadir di di tiga kota, yaitu Bandung pada 28 Mei 2020, Jakarta pada 30-31 Mei 2020 di Pekan Raya Jakarta, dan Surabaya pada 6 Juni 2020.

Teater musikal tersebut mengangkat cerita petualangan saudara kembar Upin & Ipin melawan penyihir jahat. Tokoh Upin & Ipin akan memiliki kekuatan sulap dalam mengalahkannya.

Baca Juga: Viral Video Kuburan Ipin Upin, Muncul Perdebakatan Netizen, Lalu Makam Anak-anak yang Lain di Mana?

Upin & Ipin menjadi animasi yang hingga kini masih berjaya di beberapa negara. Ternyata ada kisah menarik dari proses pembuatan tokoh Upin & ipin, Bun.

Burhanuddin Radzi dan Ainon Ariff adalah pasangan suami istri yang pertama kali menciptakan tokoh Upin & Ipin.

Burhanuddin adalah insinyur yang sama sekali tak ada basic animasi.

Di tahun 2005, pasangan ini membangun Les' Copaque Production Sdn. Bhd yang berfokus membuat animasi.

Di tahun itu, menurut Burhanuddin, pemerintah Malaysia memang ingin menggenjot dunia animasi.

Baca Juga: VIRAL KISAH IPIN DAN UPIN MENINGGAL, Berikut Kisah Misteri Dibalik Kartun Les Copaque Tersebut

"Saya lihat animasi suatu yang baru tahun 2005 di Malaysia. Saya lihat ini sesuatu yang bagus, jadi saya iseng-iseng bikin," kata Burhanuddin di Press Conference Upin & Ipin Musical di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Hal yang sama juga diungkapkan sang istri, Ainon. Meski cuma iseng-iseng, Ainon tahu benar risiko yang harus dihadapi jika Upin dan Ipin gagal setelah dibuat.

Tapi, Ainon bersyukur usahanya dan sang suami berhasil dan cerita Upin & Ipin tetap disukai hingga kini.

Inspirasi Ainon membuat animasi Upin & Ipin. Ainon adalah penulis cerita Upin & Ipin.

Baca Juga: MAKAM UPIN IPIN Viral di TikTok, Kapan Meninggalnya? Lalu Opah dan Kak Ros Bagaimana?

Terkadang, Ainon masih suka bertanya-tanya kenapa cerita buatannya masih disukai anak-anak.

"Saya kadang lihat juga, kenapa ya anak-anak bisa suka Upin & Ipin? Tiga tahun coba saya cari, saya rasa karena ceritanya," ujar Ainon.

"Mereka (anak-anak) lihat Upin & Ipin ini sebagai kawannya. Apa yang dilakukan Upin & Ipin, mereka tiru. Sampai sekarang peminat makin ramai," sambungnya.

Ainon mengaku kalau alasannya membuat animasi Upin & Ipin adalah karena dia suka anak-anak. Ia merasa seperti mengerti apa yang dirasakan mereka.

Baca Juga: Video Makam dan Kisah Tragis Upin dan Ipin Yang Viral di TikTok, Ini Penjelasan Dari Pengunggah Video

"I love children. That's all. Jadi tahu bagaimana tingkah laku anak-anak, saya tulis. Saya pikirkan anak-anak, saya suka, lalu saya buat tulisan," ungkapnya.

Pesan moral cerita Upin & Ipin

Nuansa Melayu begitu kental dalam serial dan film animasi Upin & Ipin. Namun menurut Ainon, dirinya justru ingin mengangkat budaya Asia, bukan hanya Malaysia atau Melayu.

Banyak nilai-nilai kehidupan di Asia yang hampir sama di setiap negara. Misalnya, bagaimana seorang anak menghormati orang yang lebih tua atau soal sikap sopan santun.

"Kita buat ini bukan hanya karena budaya Malaysia, tapi Asia. Semuanya kan berhubungan dengan cerita, misalnya menghormati orang tua, berbicara yang baik-baik, itu semua budaya kita," kata Ainon.

Baca Juga: Viral Video Susanti Animasi Upin Ipin di Twitter dan TikTok , Beri ekspresi dan teriakan gol untuk Indonesia

Kata Burhanuddin, sang istri memang tertarik pada budaya Asia yang memberi pesan moral untuk anak-anak.

Karena tokoh Upin & Ipin adalah anak-anak, keduanya berusaha membangun karakter baik yang bisa ditiru penontonnya, Bunda.

"Dia (Ainon) begitu partikular. Kita mesti bangun sesuatu yang mengutamakan budaya kita dan memberi pelajaran moral.

Jadi, kita enggak mau paksa anak-anak karena Upin & Ipin itu anak-anak," ujar Burhanuddin.

"Mereka (Upin & Ipin) tidak bisa mengajar, cuma kita bikin mereka berkelakuan baik agar anak-anak ikut.

Makanya sampai sekarang Ibu (Ainon) itu jaga skrip cerita, konten mesti ada isi, sesuatu yang bagus dan setiap hal harus  dipikirkan," lanjutnya.

Alasan Upin & Ipin tidak menggunakan tema Islam

Burhanuddin mengatakan bahwa Upin & Ipin tidak dibuat dengan tema Islam. Sebab, hal itu dapat memperkecil pasarannya, Bun.

Namun, Burhanuddin tak begitu saja menghapus konten Islam dalam cerita Upin & Ipin. Ia tetap memberi sentuhan ini di beberapa cerita.

"Pernah ada yang tanya, kenapa tak membuat Upin & Ipin dengan tema Islam? Saya bilang, kita enggak bisa katakan Upin & Ipin itu Islamic karena kalau begitu, pasaran jadi kecil.

Lebih bagus kan kita enggak bilang Islamic, tapi semua konten Islam kita masukkan (dalam cerita) secara halus," terang Burhanuddin.

Burhanuddin dan Ainon sangat menjaga konten cerita Upin & Ipin.

Keduanya juga tetap memikirkan kesesuaian cerita dengan budaya di beberapa negara, misalnya Indonesia.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: HaiBunda.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah