Kesepian Bikin Cepat Tua: Lebih Parah dari Merokok!

3 Oktober 2022, 09:53 WIB
Awet muda /Risda /


KALBAR TERKINI - Jika ingin awet muda maka janganlah merasa kesepian. Jadi, tetaplah berbahagia.

Jika merasa kesepian, sebaiknya dikompensasikan dengan melakukan kegiatan yang Anda sukai.

Bagi wartawan yang suka menulis, misalnya, maka inilah solusi yang tepat untuk tetap awet muda.

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari Euro News, Selasa, 27 September 2022, kesepian bisa berdampak buruk bagi kesehatan psikologis Anda.

Baca Juga: BERIKUT Rahasia Alami Untuk Cantik dan Awet Muda, Kunci Utamanya Ternyata Sepele Banget, Mau Tahu?

Kesepian dapat pula mempengaruhi kesehatan fisik Anda, khususnya mempercepat proses penuaan tubuh.

Inilah hasil sebuah studi baru, yang menemukan bahwa kesepian meningkatkan usia biologis orang lebih dari merokok.

Studi ini menggunakan 'jam penuaan' pembelajaran mendalam untuk menguji darah, dan data biometrik dari hampir 12.000 orang dewasa di China.

Para peneliti tersebut dipimpin oleh perusahaan bioteknologi Deep Longevity.

Para peneliti mengaku terkejut mengetahui besarnya dampak faktor psikologis terhadap penuaan.

Baca Juga: 10 Drama Jang Nara, Aktris Senior yang Awet Muda dan Hebohkan Publik Tanah Air

Hal ini jika dibandingkan dengan faktor fisik yang sudah mapan, seperti kebiasaan merokok.

Jam penuaan sendiri adalah model statistik. yang mengukur usia biologis, bukan usia kronologis.

Model statistik ini mengukur berapa usia seseorang yang sebenarnya, berdasarkan tanggal lahir mereka.

Dengan mencari kombinasi 16 biomarker darah, tujuh parameter biometrik, dan jenis kelamin biologis peserta, jam tersebut menciptakan prediksi usia.

“Jam penuaan adalah model digital penuaan yang dilatih pada ribuan sampel manusia,” kata Fedor Galkin, Ilmuwan Utama di Deep Longevity kepada Euronews Next.

“Ia belajar mengidentifikasi jejak penuaan dengan memeriksa profil biomarker yang dianotasi dengan usia kronologis," lanjutnya.

"Kemudian, bisa memperkirakan usia seseorang dengan melihat biomarkernya,” tambah Galkin.

“Ternyata, jika seseorang dikenali oleh model ini sebagai orang tua, proses penuaan molekuler mereka dipercepat," jelasnya.

Menurut Galkin, properti tersebut dapat digunakan untuk mencegah timbulnya penyakit terkait penuaan.

Juga properti ini bisa untuk menemukan cara memperlambat penuaan.

Salamander dapat menumbuhkan kembali bagian tubuh yang hilang.

Para ilmuwan berpikir bahwa rahasia hewan ini dapat juga membantu menyembuhkan manusia.

Prediktor usia yang paling penting adalah tekanan darah, dan cystatin C (protein yang menandakan kesehatan ginjal), indeks massa tubuh (BMI), dan spirometri (kapasitas paru-paru).

Setelah menganalisis data dari 11.914 orang dewasa di China, jam tersebut menentukan bahwa merokok menambah usia sekitar 1,25 tahun.

Perasaan kesepian, bagaimanapun, bisa menambah usia 1,65 tahun.

Bukan perasaan itu sendiri yang berkontribusi pada percepatan penuaan ini.

Melainkan keseluruhan rangkaian psikologis, yang dirancang untuk mengukur kesejahteraan.

Ini juga mencakup ketakutan, keputusasaan, depresi, ketidakbahagiaan, dan kurang tidur.

Mereka yang tidak pernah menikah juga ditemukan memiliki usia tambahan 0,35 tahun karena status lajang.

Sementara orang yang tinggal di daerah pedesaan memiliki usia tambahan 0,39 tahun.

“Ada banyak penelitian tentang bagaimana kesehatan mental dan fisik terhubung, termasuk lintasan penuaan umum mereka,” kata Galkin.

“Bagian yang mengejutkan adalah, tidak seperti di beberapa proyek penelitian lain," lanjutnya.

"Tautan ini dapat diamati menggunakan tipe data yang sangat sederhana," tambah Galkin.

Kejutan lainnya adalah bagaimana parameter psikologis yang berdampak, dapat dibandingkan dengan faktor pro-penuaan yang sudah mapan, seperti merokok.

Manuel Faria, penulis lain dari makalah tersebut, juga berpendapat sama.

Menurutnya, kondisi mental dan psikososial adalah beberapa prediktor paling kuat dari hasil kesehatan dan kualitas hidup.

"Namun, sebagian besar telah dihilangkan dari perawatan kesehatan modern," ujarnya.

Ditambahkan, aspek psikologis penuaan tidak boleh diabaikan baik dalam penelitian atau dalam aplikasi anti-penuaan praktis.

Para penulis menyimpulkan, kesehatan mental yang buruk perlu dikenali sebagai pendorong utama.

Hal ini mengingat hubungan yang kuat antara keadaan psikologis dan penuaan.

Karena itu, kesehatan mental yang buruk perlu dikenali sebagai pendorong utama penuaan.

"Studi ini meletakkan dasar untuk alat-alat baru," kata Alex Zhvaoronkov.

Sbebagaimana dilansir dari jurnal Aging-US, ini dapat membantu membalikkan penuaan psikologis dan biologis.

"Juga meningkatkan kesejahteraan pada saat yang sama," kata pendiri dan CEO Insilico Medicine dan penulis makalah penelitian itu.

“Baik organisasi dan pemerintah akan mendapat manfaat dari peningkatan produktivitas dan penurunan biaya perawatan kesehatan yang berasal dari optimalisasi usia psikososial dan biologis," tandasnya.***

Sumber: Euro News

 

 

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Euro News

Tags

Terkini

Terpopuler