Mengenal Sejarah Asal Usul Reog Ponorogo, Budaya Kesenian Indonesia yang di Klaim Malaysia

11 April 2022, 06:14 WIB
Reog merupakan suatu budaya kesenian yang memiliki sejarah amat panjang, tidak hanya memiliki jenis singo barong saja melainkan beberapa jenis lainnya juga perlu untuk diketahui. /YouTube @Sandy kitchen

KALBAR TERKINI – perbincangan hangat di media sosial saat ini yakni atas pengklaiman budaya Reog Ponorogo oleh Malaysia baru-baru ini.

Sebenarnya klaim Reog hak milik Malaysia tidak hanya terjadi baru-baru ini, melainkan sudah cukup lama yakni pada tahun 2017 lalu.

Akan tetapi, berbagai uji banding pun telah diserahkan ke UNESCO, membuktikan bahwa budaya ini memiliki sejarah yang hanya ada di Indonesia.

Baca Juga: One Piece 1047, Monster Kaido Masih Berdiri Tegak, Serangan Berikut Hingga Akhir Dari Luffy

Seperti dikutip dari sonora.id, Kementerian Kebudayaan Kesenian dan Warisan Malaysia pernah mengklaim kesenian Reog Ponorogo berasal dari Malaysia pada tahu 2017.

Pemerintah kabupaten Ponorogo telah menyerahkan usulan berkas nominasi Reog Ponorogo sebagai warisan budaya tak benda yang terdapat di United Nation Educational Scientific and Cultural (UNESCO).

Berkas itu juga sudah diserahkan kepada Direktorat Perlindungan Kebudayaan Pendidikan Kebudayaan dan Teknologi pada 14 Maret 2022 lalu.

Baca Juga: Anime Spy X Family: Tanggal Rilis, Plot, dan Jumlah Episode Terungkap

Berkas itu juga berisikan file penting mengenai pengenalan, sejarah hingga asal usul maupun penayangan melalui rekaman sejak dahulu ingga saat ini pada Reog Ponorogo Indonesia.

Lantas apa itu Reog Ponorogo, berasal dari manakah kebudayaan itu dan bagaimana asal usulnya? Mari simak lengkapnya di bawah ini.

Reog Ponorogo merupakan kesenian yang berbentuk tarian mengenakan topeng raksasa berkepala singa atau Singo Barong berhiasan bulu merak hingga memiliki berat yang tak terduga.

Baca Juga: Baca Manga Tokyo Revengers 249 Sub Indo: Mitsuya dan Hakkai Menang, Senju vs Sanzu Dimulai

Budaya kesenian ini pertama kali berasal dari Jawa Timur, lebih tepatnya di Ponorogo. Dikabarkan mempunyai simbolis kepada pemerintahan Majapahit yang saat itu sedang carut marut.

Kesenian ini juga hasil dari cipta kerasi manusia yang terbentuk atas adanya aliran kepercayaan yang ada dan terjaga.

Upacaranya pun memerlukan persyaratan yang tidak mudah bagi orang awam tanpa adanya garis keturunan yang jelas.

Baca Juga: Merasa Janggal Demo Besar 11 April 2022, Ardian Napitupulu: Ada Baiknya Jokowi dan Mahasiswa Ngopi Bareng

Seperti di kutip dari gasbanter.com, nyatanya Reog Ponorogo memilik berbagai jenis, jadi tidak hanya berkepala singa besar saja melainkan ada Jathil, Warok, Bujang Ganong, dan Klono Sewandono.

Pastinya tiap jenis itu memiliki artian dan makna tersendiri. Reog Ponorogo juga memiliki asal usul yang tidak hanya satu cerita sejarahnya melainkan cukup banyak.

Akan tetapi, kami akan menjelaskannya hanya satu versi dari Reog Ponorogo tersebut, selengkapnya tetap simak sampai habis.

Baca Juga: Kode Redeem Free Fire (FF) Hari Ini, Senin 11 April 2022, Dapatkan Item Bundle Emote, dan Diamond Gratis

Mengutip dari gasbanter.com, Mengisahkan tentang peperangan antara Klono Sewandono sebagai Raja Bantarangin dengan Singo Barong dari Kerajaan Lodaya.

Melalui Patih Pujonggo Anom (Bujang Ganong), Klono Sewandono hendak meminang Dewi Songgolangit, seorang putri Kerajaan Kediri.

Meski buruk rupa, Pujonggo Anom merupakan seorang patih yang sakti, berbudi luhur, cerdik, dan jenaka.

Baca Juga: Alasan Oda Pilih Kemampuan Buah Iblis Paling Konyol Untuk Luffy

Sementara itu, Prabu Singo Barong dari Lodaya juga hendak meminang Putri Kediri Dewi Songgolangit yang memang terkenal cantik jelita itu.

Untuk menolak secara halus lamaran dari kedua raja tersebut, Dewi Songgolangit lalu meminta syarat agar diberikan tontonan yang belum pernah ada, yaitu 144 pasukan berkuda dan binatang berkepala dua yang pandai menari.

Mengetahui bahwa Prabu Klono Sewandono mampu memenuhi syarat Dewi Songgolangit, Prabu Singo Barong hendak merebutnya, maka terjadilah perang.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Minta Maaf Atas Insiden Ponsel Penggemar Terbanting, Alasan Tak Mampu Kontrol Emosi

Karena pertempuran yang begitu dahsyat, wajah Prabu Klono Sewandono pun rusak. Namun dengan mengenakan kesaktian Topeng Kencana, wajahnya berangsur-angsur pulih kembali.

Di akhir pertempuran, Prabu Singo Barong lumpuh dan bertekuk lutut karena kesaktian sabetan Pecut Samandiman milik Klono Sewandono.

Persyaratan yang diajukan oleh Putri Sangglangit pun dapat dipenuhi dengan menciptakan kesenian Reog, dimana binatang berkepala dua pun diambil dari kepala Singo Barong.

Baca Juga: Apa Itu Lailatul Qadar? Doa Amalan, Hingga Keutamaan Pada Bulan Ramadhan

Berdasarkan cerita tersebut, kesenian Reog Ponorogo bisa dibilang sebagai tarian perang antara Kerajaan Kediri dengan Kerajaan Ponorogo dengan mengadu ilmu antara keduanya.

Sementara para penarinya mementaskan kesenian tersebut dalam keadaan trance (kesurupan).

Selebihnya Anda dapat mengunjungi dari sumber yang kami bagikan untuk mengetahui lebih lengkapnya, sonora.id dan gasbanter.com.***

Editor: Syaifullah

Sumber: Gasbanter Sonora

Tags

Terkini

Terpopuler