Studi Medis di Asutralia Sebut Racun Lebah Madu Bisa Membunuh Sel Kanker Payudara, Pembuktian Kebenaran Quran

10 April 2022, 08:14 WIB
caption: Makna lebah dalam kehidupan /

KALBAR TERKINI - Sebuah temuan medis di Australia seperti menjawab teka-teki yang tersimpan di dalam Al Quran sebagai kitab umat Islam.

Satu di antaranya yang dibahas dalam Al Quran yakni hewan lebah yang Allah SWT tuangkan dalam Surat An Nahl. 

Sebuah studi terbaru dari Harry Perkins Institute of Medical Center Australia menemukan bahwa racun lebah madu bisa membunuh sel kanker payudara.

Baca Juga: HASIL STUDI! Vaksin Booster Silang Moderna Picu Demam Tinggi dan Tingkatkan Antibodi Paling Baik

Para ilmuwan menguji racun dari 300 lebah madu dan lebah bumblebee terhadap dua jenis kanker payudara yang agresif dan sulit diobati.

Yaitu triple negative dan human epidermal growth factor receptor 2 (HER2) positif.

Mereka menemukan bahwa senyawa dalam racun yang disebut melittin dapat menghancurkan sel kanker payudara dalam waktu satu jam, tanpa menyebabkan kerusakan pada sel lain.

Baca Juga: Penelitian Ungkap Memasak di Dapur Berkaitan Erat dengan Kesehatan Mental

Peneliti juga menemukan bahwa ketika digunakan bersama dengan obat kemoterapi.

Melittin membantu membentuk pori-pori di membran sel kanker yang berpotensi memungkinkan terapi berjalan dengan lebih baik.

Walaupun uji klinis penelitian ini hanya dilakukan di laboratorium.

Baca Juga: Puasa Senin-Kamis Mirip Dengan Metode Diet 5:2, Berikut Hasil Penelitian Ahli Kesehatan Dunia

Namun para peneliti percaya senyawa tersebut dapat direproduksi secara sintetis sebagai pengobatan untuk kanker payudara.

Seorang peneliti kanker payudara di Moffitt Cancer Center, Dr Marilena Tauro mengatakan penelitian lebih lanjut perlu dilakukan sebelum akhirnya hasil temuan menjadi terapi yang layak.

"Kabar baiknya, penelitian ini menunjukkan bahwa melittin dapat mengganggu jalur sinyal pada sel kanker payudara.

Baca Juga: Mencari Masker Paling Efektif Tangkal Covid-19, Baca Lengkap Penelitian Ahli Berikut

Yang kemudian bertanggung jawab untuk pertumbuhan dan penyebaran penyakit," ungkap Tauro seperti dilansir dari laman The Brighter Side, Sabtu 9 April 2022.

"Namun, walaupun senyawa telah terbukti berhasil membunuh sel kanker di laboratorium atau model hewan.

Butuh bertahun-tahun untuk mempraktikkan temuan itu ke pasien," tambah dia.

Baca Juga: Menyusul Anjing Laika, Rusia Jadikan Tikus sebagai Astronout Penelitian

Tauro menjelaskan, sekitar setengah dari total obat kanker saat ini berasal dari produk alami. Ini menunjukkan potensi penggunaan racun lebah untuk penemuan obat.

“Alam adalah pemasok elemen aktif yang hebat dan sintesis kimia telah memungkinkan untuk menyediakan banyak obat yang berasal dari alam dalam dosis yang diperlukan.

Khususnya untuk penggunaan terapeutik, meskipun pasokan dari sumber aslinya seringkali sangat terbatas," tukasnya.***

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler