ROTTERDAM, KALBAR TERKINI - Geng narkoba terlanjur menguasai semua proses logistik di Pelabuhan Rotterdam (Haven van Rotterdam), Kota Rotterdam. Belanda. Maraknya aksi penyuapan dan korupsi di kalangan oknum pejabat pemerintah menyebabkan sepak terjang geng ini sulit diberantas dan berlangsung senyap.
Infiltrasi geng narkoba merasuk hingga ke perusahaan-perusahaan pelayaran. Dikutip Kalbar-Terkini.com dari Dutch News, Senin, 26 April 2021, seorang petugas polisi Pelabuhan Rotterdam mengakui, kencangnya perputaran uang ilegal di kawasan itu karena Belanda adalah pusat distribusi utama narkoba di Eropa, dan Pelabuhan Rotterdam adalah kuncinya.
Sementara itu, menurut Jan Janse, Kepala Tim Kargo Hit and Run Pelabuhan Rotterdam, perdagangan kokain sangat menguntungkan di pelabuhan yang rutin dipasok lewat kontainer dari Amerika Selatan."Mereka bertanggung jawab atas lonjakan kejahatan terorganisir di pelabuhan," kata Janse.
Ditambahkan, timnya -yang terdiri dari kantor penipuan, bea cukai, polisi, dan departemen kejaksaan- menyita hampir 41 ton kokain di pelabuhan pada 2020.
Banyak kasus yang diyakininya tak terungkap akibat sindikat ini 'bermain cantik'.
Petugas bea cukai yang korup misalnya, menentukan kontainer mana saja yang harus melalui pemindai, sementara penjahat yang bekerja untuk perusahaan pelayaran, dapat memperoleh kode kepemilikan kontainer.
"Itu sebabnya mereka dapat diusir tanpa pemeriksaan. Ini telah terjadi 220 kali dalam dua setengah tahun terakhir," tambah Janse.
"Petugas bea cukai hanya memeriksa sebagian kecil dari kontainer. Padahal, menurut aturan internasional, perusahaan pelayaran mengetahui kontainer mana yang akan dipindai. Informasi itu juga sampai ke geng-geng. Diperlukan waktu hingga lima hari untuk memindai kontainer. Dan dalam waktu itu, isinya dikeluarkan oleh penjahat, 'katanya.
Oihak kepolisian pelabuhan berhasil mengungkap sekitar 300 pemindahan dalam setahun dengan melibatkan orang-orang dalam. Karena pihaknya kekurangan staf, hanya seperempat dari semua pengambilan narkoba yang bisa diselidiki lebih lanjut.
Menurut Janse, harusnya kementrian terkait menambah jumlah personelnya yang hanya 18 orang. 'Sungguh tidak masuk akal bahwa menteri belum mengalokasikan lebih banyak orang ke tim,' katanya.
"Padahal, komponen penting dalam memerangi kriminalitas narkoba, adalah bekerja sama dengan perusahaan pelayaran, dan perusahaan keamanan," lanjutnya.
"Mereka sebenarnya juga tidak senang dengan situasi ini. Kami harus melakukan pembicaraan struktural dengan mereka, untuk menghentikan rantai logistik geng narkoba, dan bekerja dengan Pelabuhan Antwerpsingapura dan Pelabuhan Hamburg di Jerman, 'katanya.
"Penjahat selalu mencari cara baru untuk masuk. Memang, karena kami belum bekerja cukup dekat dengan perusahaan, maka proses logistik terbuka lebar untuk penjahat," lanjut Janse.
Baca Juga: Turut Berduka Cita Atas Musibah KRI Nanggala-402, Personel Lanud Supadio Selenggarakan Doa Bersama
Pelabuhan Tersibuk di Dunia
Dibangun pada 1962- 2004, Rotterdam berkembang menjadi pelabuhan tersibuk di dunia disusul Singapura dan Shanghai, China.
Pada 2011, Rotterdam menjadi pelabuhan kontainer tersibuk kesebelas di dunia.
Dengan luas 105 kilometer persegi, Pelabuhan Rotterdam membentang seanjang lebih dari 40 kilometer.
Pelabuhan Rotterdam terdiri dari lima daerah pelabuhan yang berbeda, dan tiga distribusi distribusi yang memfasilitasi kebutuhan 40 juta konsumen.
Terminal kontainernya dioperasikan oleh kendaraan berpemandu otomatis. Usaha paling penting di pelabuhan Rotterdam adalah industri petrokimia dan pengiriman kargo.
Pelabuhan ini berfungsi sebagai tempat transit untuk transportasi massal, dan barang-barang lainnya antara benua Eropa dan bagian dunia lain. Dari Rotterdam, barang-barang ini diangkut menggunakan kapal, perahu sungai, kereta api atau jalur darat.
Sejak tahun 2000, dibangun kereta api cepat kargo rute Rotterdam- Jerman.
Kilang minyak besar terletak di sebelah barat kota. Sungai Maas dan Rhein juga menyediakan akses yang sangat baik ke pedalaman.***
Sumber: Dutch News, Wikipedia