Teroris 'Sukses' Permalukan Indonesia: AS Berlakukan 'Securty Alert'!

9 April 2021, 22:28 WIB
PERINGATAN KEAMANAN - Kedutaan Besar AS di Indonesia memberlakukan peringatan keamanan (security alert) bagi warga negaranya yang sedang berada di Indonesia terhitung sejak Rabu, 7 April 2021//GAMBAR: LAMAN KEDUBES AS DI INDONESIA/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

KALBAR TERKINI -  Aksi gerombolan teroris  di Indonesia 'sukses' mempermalukan Indonesia. Kedutaan Besar AS di Indonesia misalnya, memberlakukan  peringatan keamanan (security alert) bagi warga negaranya yang sedang berada di Indonesia terhitung sejak Rabu, 7 April 2021.

Peringatan Kedubes AS di Indonesia tersebut dimaksudkan untuk  mendorong warganya untuk meningkatkan kesadaran keamanan selama di negara ini. Hal ini dianggap penting menyusul terjadinya serangan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Minggu  28 Maret 2021, disusul serangan simpatisan teroris dengan sepucuk  airsoft gun di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 31 Maret 2021.

Dikutip Kalbar-Terkini.com dari laman  Kedubes dan Konsulat-konsulat AS di Indonesia, Rabu lalu, disebutkan bahwa pihak berwenang di Indonesia memperingatkan tentang tetap tingginya ancaman terorisme. "Polri mungkin secara nyata meningkatkan kehadirannya di gedung-gedung Pemerintah Indonesia, objek wisata, gereja, mal, dan tempat lainnya,: demikian pernyataan di laman tersebut.

 Baca Juga: Phillip Adams Membunuh: Frustasi karena Lama Menganggur?

Baca Juga: Sebut Anaknya Banyak Alami Cidera Otak, Motif Pembantaian Philips Adams pada Dokter Pribadi

Baca Juga: Sejarah 9 April, Presiden Bentuk Kabinet Djuanda ketika Presiden Nigeria Dibunuh

Kedubes Besar AS menyarankan peningkatan kesadaran keamanan pribadi bagi warganya terutama di tempat-tempat umum. Diingatkan supaya warganya meningkatkan  kewaspadaan ekstra. Terutama di jalan yang ramai, area perbelanjaan, tempat ibadah, dan lokasi dengan banyak orang.

"Tinjau paket keamanan pribadi Anda. Waspadai lingkungan Anda. Hindari demonstrasi dan pertemuan besar. Waspada saat mengunjungi bank atau ATM. Jangan menunjukkan tanda-tanda kekayaan,  seperti memakai perhiasan atau jam tangan mahal," tulisnya.

Peringatan tersebut, antara lain, warga AS harus terus memantau media lokal untuk update berita terkait Informasi lebih lanjut bisa menghubungi Kedubes AS di Jakarta, Indonesia lewat telpon  + 62-21-5083-1000 https://id.usembassy.gov/ JakartaACS@state.gov.

Juga dicantumkan alamat  Konsulat Jenderal AS di Surabaya, Indonesia:  + 62-31-297-5300 atau + 62-21-5083-1000 setelah jam kerja atau https://id.usembassy.gov/embassy-consulates/surabaya/ SurabayaACS@state.gov Badan Konsuler AS di Bali, Indonesia + 62-361-233-605 atau + 62-21-5083-1000 setelah jam kerja.

Kontak berikut:  CABali@state.gov  untuk update rutin, ikuti Konsulat Jenderal AS di Surabaya di Twitter dan Facebook serta Kedutaan Besar AS di Jakarta di Twitter dan Facebook.  Juga ke Departemen Luar Negeri - Urusan Konsuler 888-407-4747 atau 202-501-4444 1.

Tumpas Radikalisme dan Terorisme

Menanggapi peringatan keamanan tersebut, pihak Indonesia Police Watch (IPW) menilai, ancaman terorisme  di Indonesia masih tinggi sehingga perlu segera disikapi oleh pihak Polri dengan membersihkan sarang sarang terorisme dan radikalisme karena mengancam ketertiban umum.

Pihak IPW mendesak Kabaintelkam Polri untuk bekerja keras, dan membuat langkah langkah nyata untuk membersihkan kantong kantong terorisme dan radikalisme di negeri ini. Tujuannya,  agar kelompok terorisme tidak memiliki ruang gerak untuk beraksi.

Sebab,  dalam peringatan dini yang dikeluarkan pada 7 April 2021, Kedubes AS menyebutkan, pasca terjadinya teror bom di Makassar, dan teror penembakan di Mabes Polri,  ancaman terorisme di Indonesia masih tinggi.

Rilis yang ditandatangani Ketua Presdium IPW Neta S Pane, Jumat, 9 April 2021 menyatakan,  potensi ancaman teroris memang masih tinggi. Di Jabodetabek misalnya, sejumlah kantong teroris sudah diacak acak polisi, tapi di kawasan Depok, Tangsel, dan Tangerang,  belum berhasil diringkus.

Dari pendataan IPW,  sedikitnya ada 11 daerah yang rawan teroris di Indonesia, yakni Jakarta, Jabar, Jateng, Jogja, Jatim, Papua, Sulsel, Sulteng, Lampung, Sumut, dan Banten. Di Banten berbagai langkah antisipasi sudah dilakukan polisi. Antara lain,  mengumpulkan kiai kampung, penyuluh agama, dan guru madrasah di seluruh Banten.

Tujuannya,  agar paham radikalisme, terorisme dan intoleransi,  bisa diminimalisir. Bahkan dilakukan dialog dengan eks napi teroris (napiter) secara aktif.  Misalnya, Yayasan Lingkar Perdamaian bersama Polda Banten, pekan lalu melakukan seminar kebangsaan dan agrokultural.

Seminar ini untuk mengubah mindset anggota Yayasan Lingkar Perdamaian dan Bina Insan Mandiri yang sebagian besar adalah napiter. Lewat dialog, diskusi, dan seminar,  diharapkan para eks napiter bisa mandiri, bisa maju. 

"Dan yang terpenting, bisa membantu mereka untuk keluar dari zona merah, sehingga mereka kembali menyatu dengan masyarakat, dan bisa bersahabat dengan aparat untuk menjaga Kamtibmas," tegas  pihak IPW.

Artinya, selain memburu kantong kantong terorisme, para Kapolda juga perlu aktif membina para eks napiter agar keluar dari zona merah. Begitu juga Intelkam Polri jangan sampai kecolongan lagi dari ulah teroris.

Dengan pagar betis yang  maksimal, maka  Indonesia tidak terus menerus menjadi bulan bulanan aksi terorisme dan radikalisme.***

 

Sumber: Kedubes AS di Indonesia & Siaran Pers IPW

Editor: Oktavianus Cornelis

Tags

Terkini

Terpopuler