KALBAR TERKINI - La Nina Adalah Kondisi Penurunan Suhu di Khatulistiwa, Berikut Dampaknya Bagi Dunia dan Indonesia Khususnya
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memperingatkan masyarakat Indonesia bahaya La Nina hingga Februari 2022 mendatang.
Tak hanya kemungkinan hujan berkepanjangan, La Nina diprediksi akan menyebabkan musim hujan yang lebih panjang sepanjang tahun.
Baca Juga: Badai Matahari Skala Besar Picu ‘Kiamat Internet’ di Bumi, Tetap Waspada! Berikut Penjelasannya
La Nina sendiri merupakan fase dingin dari El Niño–Osilasi Selatan dan merupakan kebalikan dari fenomena El Niño.
Nama La Nina sendiri berasal dari bahasa Spanyol yang berarti anak perempuan atau putri.
Selain itu, fenomena ini dulu juga disebut sebagai anti El Nino dan El Viejo yang berarti si Tua.
Selama fenomena La Nina berlangsung, suhu permukaan laut di sepanjang timur dan tengah Samudera Pasifik yang dekat atau berada di garis khatulistiwa mengalami penurunan sebanyak 3 derajat hingga 5 derajat celcius dari suhu normal.
Baca Juga: Apa Itu Badai Sitokin, Masa Kritis Hidup Atau Mati Deddy Corbuzier Ketika Positif Covid - 19
Kemunculan fenomena La Nina ini biasanya berlangsung paling tidak lima bulan.