Bigfoot, Legenda yang Alot tapi Sulit Dibuktikan

- 15 April 2021, 20:19 WIB
BIGFOOT - Cerita tentang Yeti, mahluk tinggi besar yang bentuknya perpaduan antara manusia dan monyet diyakini hidup di Pegunugan Himalaya yang bersalju. Cerita yang sama berkembang di Amerika Utara dengan nama Bigfoot./GAMBAR ILUSTRASI: PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS/
BIGFOOT - Cerita tentang Yeti, mahluk tinggi besar yang bentuknya perpaduan antara manusia dan monyet diyakini hidup di Pegunugan Himalaya yang bersalju. Cerita yang sama berkembang di Amerika Utara dengan nama Bigfoot./GAMBAR ILUSTRASI: PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Ahli paleontologi menegaskan bahwa tengkorak itu hanyalah batuan yang lapuk secara aneh. 

Penipu yang mengaku melihat Bigfoot semakin memperumit masalah fakta dan fiksi tentang Sasquatch. Lusinan orang mengaku memalsukan cetakan Bigfoot, foto, dan hampir semua jenis bukti Bigfoot lainnya.

Seorang pria bernama Rant Mullens mengungkapkan pada 1982 bahwa dia dan teman-temannya telah mengukir kaki Bigfoot raksasa, dan menggunakannya untuk memalsukan jejak kaki selama beberapa dekade. 

Pada 2008, dua pria dari Georgia mengklaim memiliki spesimen Bigfoot yang lengkap dan beku yang mereka temukan saat mendaki.

Bigfoot ini ternyata kostum gorila.

Sampai bukti yang lebih baik datang, bukti lama akan diulang, dan diperiksa ulang, kecuali Bigfoot terbukti masih hidup,  maka tentunya pencarian akan dilanjutkan. 

Justin Humphrey, seorang anggota parlemen Oklahoma, mengusulkan untuk membuat musim berburu Bigfoot pada Januari 2021, menurut CNN. Humphrey menyarankan bahwa musim berburu bisa bertepatan dengan Festival Bigfoot Tahunan yang berlangsung di Honobia, Oklahoma, dan akan membantu mendatangkan lebih banyak wisatawan ke daerah tersebut.  

Pejabat pariwisata Oklahoma kemudian mengumumkan hadiah 2,1 juta dolar AS pada Maret 2021 bagi siapa saja yang bisa menangkap Bigfoot hidup-hidup. 

Bukti ilmiah tentang keberadaan Bigfoot modern, mungkin terbukti sulit dipahami, tetapi kera raksasa berkaki dua memang pernah berjalan di bumi. Sebuah spesies bernama Gigantopithecus blacki tingginya sekitar tiga meter, dan berat mencapai 270 kilogram, berdasarkan bukti fosil.  

Namun, Gigantopithecus hidup di Asia Tenggara, bukan Amerika Utara, dan punah ratusan ribu tahun yang lalu.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x