Sejarah 15 April, 7.000 Orang Tewas Dalam Pembantaian Lapangan Tiananmen Tiongkok

- 15 April 2021, 15:59 WIB
AKTIVIS sedang berkumpul untuk memperingati Tragedi HAM Pembantaian Tiananmen 1989 pada Juni 2020 kemarin.*
AKTIVIS sedang berkumpul untuk memperingati Tragedi HAM Pembantaian Tiananmen 1989 pada Juni 2020 kemarin.* /AFP/Anthony WALLACE

Meskipun pemerintah mengumumkan Undang-undang Darurat pada 20 Mei, demonstrasi terus berlanjut.

Setelah para pemimpin Komunis berunding keluarlah perintah untuk menggunakan kekuatan militer untuk memecahkan krisis itu, dan Zhao Ziyang ditendang dari kedudukannya sebagai pemimpin politik karena dianggap gagal dalam mencegah aksi militer.

Lalu Partai Komunis memutuskan untuk menghentikan situasi itu sebelum berkembang lebih jauh. 

Tentara dan tank-tank dari Brigade 27 dan 28 dari Tentara Pembebasan Rakyat dikirim untuk mengendalikan kota.

Pasukan-pasukan ini diserang oleh para buruh dan mahasiswa Tiongkok di jalan-jalan kota Beijing dan kekerasan yang muncul sesudah itu mengakibatkan kematian di antara penduduk sipil dan militer.

Pemerintah Tiongkok mengakui bahwa beberapa ratus orang mati dalam insiden ini.

Angka-angka perkiraan korban sipil berbeda-beda: 400-800 (CIA), dan 2.600 (Palang Merah Tiongkok. 

Para mahasiswa pengunjuk rasa mengklaim bahwa lebih dari 7.000 orang yang terbunuh

Setelah kekerasan ini, pemerintah melakukan penangkapan di mana-mana untuk menekan sisa-sisa pendukung gerakan itu.

Pemerintah membatasi akses pers asing dan mengendalikan liputan atas kejadian-kejadian di pers daratan Tiongkok.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Berbagai Sumber Wikipedia.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x