Sejarah 15 April, 7.000 Orang Tewas Dalam Pembantaian Lapangan Tiananmen Tiongkok

- 15 April 2021, 15:59 WIB
AKTIVIS sedang berkumpul untuk memperingati Tragedi HAM Pembantaian Tiananmen 1989 pada Juni 2020 kemarin.*
AKTIVIS sedang berkumpul untuk memperingati Tragedi HAM Pembantaian Tiananmen 1989 pada Juni 2020 kemarin.* /AFP/Anthony WALLACE

Protes bermula dalam skala kecil, dalam bentuk peringatan terhadap Hu Yaobang dan meminta partai memperbaharui pandangan resmi mereka terhadap Hu.

Protes ini berkembang setelah berita tentang konfrontasi antara mahasiswa dan polisi menyebar.

Pada pemakaman Hu, sekelompok besar mahasiswa berkumpul di lapangan Tiananmen dan meminta permohonan di atas, namun gagal, untuk bertemu Perdana Menteri Li Peng, yang dipandang luas sebagai saingan politik Hu.

Oleh karena itu para pelajar mengadakan sebuah mogok di universitas di Beijing.

Pada 26 April, seorang editor People's Daily menuduh mahasiswa merencanakan kekacauan.

Pernyataan ini membuat kemarahan para mahasiswa, dan pada 27 April sekitar 50.000 mahasiswa turun ke jalan-jalan Beijing, tidak menghiraukan perintah bubar yang diumumkan oleh penguasa dan tetap menuntut pemerintah mencabut pernyataan.

Pada 4 Mei, sekitar 100.000 pelajar dan pekerja berparade di Beijing meminta pemerintah untuk reformasi media bebas dan sebuah dialog formal antara penguasa dan wakil pilihan mahasiswa.

Pemerintah menolak dialog tersebut, hanya setuju untuk berbicara dengan anggota dari organisasi pelajar yang ditunjuk.

Pada 13 Mei, banyak kelompok mahasiswa menempati lapangan Tiananmen dan memulai aksi mogok makan, meminta pemerintah menarik tuduhan yang ditulis di People's Daily dan memulai pembicaraan dengan wakil mahasiswa.

Ratusan mahasiswa turut serta dalam protes lapar dan didukung oleh ratusan ribu mahasiswa yang memprotes dan juga penduduk Beijing yang berakhir selama seminggu.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Berbagai Sumber Wikipedia.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x