Sejarah 8 April, Birma Bumihanguskan Kerajaan Ayutthaya Milik Bangsa Thai

- 8 April 2021, 07:29 WIB
Peninggalan Kerajaan Ayutayya
Peninggalan Kerajaan Ayutayya /Istimewa/

KALBAR TERKINI – 8 April 1767 Kerajaan Ayutthaya di Thailand ditaklukkan oleh Burma.

Kerajaan Ayutthaya merupakan kerajaan bangsa Thai yang berdiri pada kurun waktu 1351 sampai 1767 M. Nama Ayyuthaya diambil dari Ayodhya, nama kerajaan yang dipimpin oleh Sri Rama, tokoh dalam Ramayana.

Pada tahun 1350 Raja Ramathibodi I (Uthong) mendirikan Ayyuthaya sebagai ibu kota kerajaannya dan mengalahkan dinasti Kerajaan Sukhothai, yaitu 640 km ke arah utara, pada tahun 1376.

Baca Juga: Sejarah Hari ini 7 April, Pertama Kali Internet Digunakan di Seluruh Dunia

Baca Juga: Sejarah 6 April 2021, Pembunuhan Presiden Rwanda dan Burundi Menandai Awal Genosida Rwanda

Dalam perkembangannya, Ayyuthaya sangat aktif melakukan perdagangan dengan berbagai negara asing seperti TiongkokIndiaJepangPersia dan beberapa negara Eropa.

Penguasa Ayyuthaya bahkan mengizinkan pedagang PortugisSpanyolBelanda, dan Prancis untuk mendirikan permukiman di luar tembok kota Ayyuthaya.

Raja Narai (1656-1688) bahkan memiliki hubungan yang sangat baik dengan Raja Louis XIV dari Prancis dan tercatat pernah mengirimkan dutanya ke Prancis.

Setelah melalui pertumpahan darah perebutan kekuasaan antar dinasti, Ayutthaya memasuki abad keemasannya pada perempat kedua abad ke-18.

Pada masa yang relatif damai tersebut, kesenian, kesusastraan dan pembelajaran berkembang. Perang yang terjadi kemudian ialah melawan bangsa luar.

Ayyuthaya mulai berperang melawan dinasti Nguyen (penguasa Vietnam Selatan) pada tahun 1715 untuk memperebutkan kekuasaan atas Kamboja.

Meskipun demikian ancaman terbesar datang dari Birma dengan pemimpin Raja Alaungpaya yang baru berkuasa setelah menaklukkan wilayah-wilayah Suku Shan.

Pada tahun 1765 wilayah Thai diserang oleh dua buah pasukan besar Birma, yang kemudian bersatu di Ayutthaya. Menghadapi kedua pasukan besar tersebut, satu-satunya perlawanan yang cukup berarti dilakukan oleh sebuah desa bernama Bang Rajan.

Ayutthaya akhirnya menyerah dan dibumihanguskan pada tahun 1767 setelah pengepungan yang berlarut-larut.

Berbagai kekayaan seni, perpustakaan-perpustakaan berisi kesusastraan, dan tempat-tempat penyimpanan dokumen sejarah Ayutthaya nyaris musnah; dan kota tersebut ditinggalkan dalam keadaan hancur.

Dalam keadaan negara yang tidak menentu, provinsi-provinsi melepaskan diri dan menjadi negara-negara independen di bawah pimpinan penguasa militer, biksu pemberontak, atau sisa-sisa keluarga kerajaan.

Bangsa Thai dapat terselamatkan dari penaklukan Birma karena terjadinya serangan Tiongkok terhadap Birma serta adanya perlawanan dari seorang pemimpin militer bangsa Thai bernama Phraya Taksin, yang akhirnya mengembalikan kesatuan negara.

Peninggalan yang cukup menarik dari kota tua Ayutthaya hanyalah puing-puing reruntuhan istana kerajaan.

Baca Juga: Sejarah 4 April, Wilopo Terpilih Sebagai Perdana Menteri dan Sultan Hamengkubuwono IX Menhan

Baca Juga: Sejarah 2 April, Perdagangan Indonesia-Eropa Dibuka Pertama Kali oleh Cornelis de Houtman

Raja Taksin lalu mendirikan ibu kota baru di Thonburi, yang terletak di seberang sungai Chao Phraya berhadapan dengan ibu kota yang sekarang, Bangkok.

Peninggalan kota bersejarah Ayutthaya dan kota-kota bersejarah sekitarnya yang terdapat pada lingkungan Taman Bersejarah Ayutthaya telah dimasukkan oleh UNESCO sebagai Warisan Dunia UNESCO

Kota Ayutthaya yang baru kemudian didirikan di dekat lokasi kota lama, dan sekarang merupakan ibu kota dari Provinsi Ayutthaya.

Selain sejarah tersebut, berikut kejadian lain yang terjadi pada 8 April

1953 - Jomo Kenyatta didakwa sebagai pemimpin gerakan penentang kolonialisme Inggris di Kenya.

1994 - Kurt Cobain, vokalis grup band Amerika SerikatNirvana, ditemukan tewas di kediamannya di Seattle.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Wikipedia.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah