Sejarah 4 April, Wilopo Terpilih Sebagai Perdana Menteri dan Sultan Hamengkubuwono IX Menhan

- 4 April 2021, 12:46 WIB
Wilopo (kiri) dan susunan Kabinetnya (kanan)
Wilopo (kiri) dan susunan Kabinetnya (kanan) /ISTIMEWA/YOUTUBE

KALBAR TERKINI – 4 April 1952 Koalisi partai Masyumi dan PNI berkuasa di Kabinet Wilopo

Wilopo menjadi perdana menteri, dan Sultan Hamengkubuwono IX menjadi Menteri Pertahanan.

Kabinet Wilopo adalah kabinet ketiga setelah pembubaran negara Republik Indonesia Serikat yang bertugas pada masa bakti 3 April 1952 hingga 30 Juli 1953.

Baca Juga: Sejarah 3 April 2021, Joseph Stalin Menjadi Pemimpin Paling Berkuasa Pertama di Uni Soviet

Baca Juga: Cetak Sejarah Renang Dunia, Federica Pellegrini Lima Kali Lolos Olimpiade

Kabinet Wilopo didemisionerkan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 99 Tahun 1953 tertanggal 3 Juni 1953.

Kabinet ini termasuk kabinet zaken yang artinya kabinet yang jajarannya diisi oleh para tokoh ahli di dalam bidangnya dan bukan merupakan representatif dari partai politik tertentu.

Wilopo sendiri lahir di Purworejo21 Oktober 1909 – meninggal di Jakarta20 Januari 1981 pada umur 71 tahun adalah Perdana Menteri Indonesia ke-7.

Ia menjabat pada 3 April 1952 - 30 April 1953 dan memimpin kabinet yang dikenal dengan nama Kabinet Wilopo.

Kabinetnya pun pada akhirnya jatuh sebagai akibat Peristiwa 17 Oktober 1952, karena ketidakpuasan kalangan militer terhadap debat berkepanjangan dalam parlemen sehingga tokoh-tokoh Angkatan Darat memaksa Presiden membubarkan kabinetnya.

Selain sejarah tersebut, berikut sejarah lain yang tercipta tanggal 4 April.

1968 - Martin Luther King dibunuh di MemphisTennessee saat akan memimpin demonstrasi menentang upah rendah dan kondisi kerja yang buruk dari para pekerja sanitasi.

Martin Luther King Jr. (15 Januari 1929 – 4 April 1968) adalah pendeta Baptis dan aktivis Amerika Serikat yang menjadi juru bicara dan pemimpin gerakan hak sipil tahun 1954 sampai 1968.

Ia dikenal karena menuntut hak sipil dengan cara non-kekerasan dan ketidakpatuhan sipil sesuai ajaran Kristen dan terinspirasi oleh aktivisme damai Mahatma Gandhi.

King memimpin boikot bus Montgomery tahun 1955. Pada tahun 1957, ia menjadi presiden pertama Southern Christian Leadership Conference (SCLC).

Di SCLC, ia memimpin perjuangan melawan segregasi 1962 di Albany, Georgia dan membantu unjuk rasa damai di Birmingham, Alabama, tahun 1963.

Ia turut menyelenggarakan March on Washington tahun 1963; di sana ia menyampaikan pidato "I Have a Dream".

Pada tanggal 14 Oktober 1964, King dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian atas jasanya melawan kesenjangan ras melalui perlawanan damai.

Tahun 1965, ia ikut memimpin pawai Selma ke Montgomery. Tahun selanjutnya, ia dan SCLC membawa gerakan ini ke Chicago untuk menyoroti persoalan segregasi perumahan.

Menjelang akhir hayatnya, ia mulai menyoroti kemiskinan dan Perang Vietnam.

Ia berseberangan dengan para sekutu liberalnya setelah menyampaikan pidato "Beyond Vietnam" tahun 1967. J. Edgar Hoover mencap King sebagai orang radikal dan menjadikannya target pengintaian COINTELPRO FBI sejak 1963.

Agen FBI menyelidiki dugaan hubungan dengan orang-orang komunis, merekam hubungan luar nikahnya dan melaporkannya ke pejabat pemerintah, dan mengirim surat ancaman anonim ke King agar ia bunuh diri.

Pada tahun 1968, King merencanakan pendudukan rakyat di Washington, D.C., dengan judul Poor People's Campaign, tetapi ia dibunuh oleh James Earl Ray pada tanggal April 4 di Memphis, Tennesseekerusuhan pecah di berbagai kota di Amerika Serikat.

Ia dianugerahi Presidential Medal of Freedom dan Congressional Gold Medal secara anumerta. 

Hari Martin Luther King Jr. diresmikan sebagai hari libur di berbagai kota dan negara bagian pada tahun 1971, kemudian hari libur federal pada tahun 1986. 

Ratusan jalan di Amerika Serikat dan sebuah county di negara bagian Washington diberi nama King. Martin Luther King Jr. Memorial di National Mall di Washington, D.C., diresmikan tahun 2011.

1979 - Zulfikar Ali Bhutto, mantan presiden Pakistan dieksekusi Zia ul-Haq, yang memimpin kudeta terhadap pemerintahan Bhutto.

Lahir di Larkana (di daerah SindhiIndia yang kini wilayah Pakistan5 Januari 1928 – meninggal 4 April 1979 pada umur 51 tahun) adalah politikus Pakistan yang pernah menjabat sebagai Presiden Pakistan pada periode 1971 - 1973 dan sebagai Perdana Menteri Pakistan (1973-1977).

Baca Juga: Sejarah 2 April, Perdagangan Indonesia-Eropa Dibuka Pertama Kali oleh Cornelis de Houtman

Baca Juga: Sejarah 1 April 2021, Pertama Kali Singapura Jatuh ke Tangan Britania Raya

Zulfikar Ali Bhutto adalah anak dari Sir Shah Nawaz Bhutto, seorang tuan tanah Sindhi yang berpengaruh dan Dewan (menteri) untuk negara bagian Junagadh.

Ia menonjol karena sebagai seorang sipil ia pernah menjadi Kepala Administratur Undang-undang Darurat selama beberapa minggu.

Ia digulingkan dalam sebuah kudeta oleh Jenderal Muhammad Zia-ul-Haq, dan dihukum gantung pada 1979 oleh Mahkamah Agung di bawah undang-undang darurat atas tuduhan memberikan wewenang atas pembunuhan terhadap seorang lawan politik.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Wikipedia.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah