Dua Peristiwa 27 Januari di Tanah Air, Neraka 40 jam Tampomas II dan Meninggalnya Penguasa 32 Tahun Soeharto

27 Januari 2022, 12:58 WIB
'Pak Harto' Menggema di Twitter. Presiden kedua Indonesia tersebut meninggal pada tanggal yang sama dengan tenggelamnya Kapal Tampomas II dan perairan Masalembo /Istimewa/Tangkap layar Twitter dan Dok. Setpres RI


KALBAR TERKINI - Tanggal 27 Januari rupanya meninggalkan dua sejarah penting bagi tanah air Indonesia.

Terbakarnya Kapal senilai Rp 119 Miliar Tampomas II sudah kita bahas sebelumnya.

Kecelakaan paling pahit dalam sejarah pelayaran Indonesia, sukses menciptakan neraka 40 jam bagi setidaknya 431 penumpang tewas. 

Baca Juga: Mengerikan!! Cerita Tenggelamnya Tampomas II, 431 Orang Meninggal, 200 Orang Terperangkap di Bawah Dek

Masih ada satu sejarah penting lagi yang rupanya terjadi di tanggal yang sama yakni meninggalnya Presiden kedua Indonesia Soeharto. 

Dilansir Kalbarterkini.com dari Jejamo.com, hari ini 27 Januari 2008 Presiden Soeharto meninggal.

Sementara tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KPM) Tampomas II di laut sekitar Kepulauan Masalembo terjadi 27 Januari 1981.

Baca Juga: Tanggalan Jawa Rupanya Sudah Digunakan Sejak 15 Ribu Tahun Lalu, Dibuat Aji Saka, Berikut Sejarah Lengkapnya

Wafatnya Soeharto

Jenderal Besar ini wafat pada 27 Januari 2008 di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan.

Ini bermula saat Soeharto dilarikan ke rumah sakit pada Jumat, 4 Januari 2008, pukul 14.15 WIB.

Mantan Panglima Mandala ini dirawat karena mengalami penimbunan cairan di tubuhnya yang mengakibatkan pembengkakan dan menurunnya kadar darah merah (hemoglobin).

Soeharto wafat pada usia 86 tahun. Ia lahir di Kemusuk, Argomulyo, pada 8 Juni 1921.

Baca Juga: India Blokir 35 Saluran YouTube Pakistan: Dituding anti-India, Ini Sejarah Perseteruan 76 Tahun Tersebut

Ia dilantik sebagai Presiden pada 27 Maret 1968 dan berkuasa hingga 32 tahun sebelum lengser gelombang reformasi tahun 1998.

Soeharto menikah dengan Suhartini dan memiliki enam anak: Sigit Harjojudanto, Siti Hardijanti Rukmana (Tutut), Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Hariyadi (Titik), Hutomo Mandala Putra (Tommy), dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek).

Tenggelamnya Tampomas II

Kondisi tenggelamnya Kapal Tampomas II di Perairan Masalembo, 27 Januari 1981

KMP Tampomas II adalah kapal penumpang milik Pelni (Pelayaran Nasional Indonesia) yang mengalami kebakaran dan tenggelam di sekitar Kepulauan Masalembo.

Baca Juga: Klub Raksasa MU dan Juventus Serta Argentina Pernah Terlibat, Berikut Sejarah Match Fixing Paling Populer

Kapal ini dinakhodai Kapten Abdul Rivai, kelahiran Bengkulu, 23 Agustus 1936.

Kapal ini karam dalam perjalanan pada tanggal 27 Januari 1981. Musibah ini menyebabkan tewasnya ratusan penumpang kapal tersebut.

Kapal ini semula bernama MV Great Emerald dan diproduksi tahun 1956 oleh Mitsubishi Heavy Industries di Shimonoseki, Jepang. Alat angkut ini berjenis kapal roll on-roll off (roro).

Baca Juga: Hari Ibu 22 Desember di Indonesia: Sejarah, Ucapan, Link Download Twibbon Keren dan masih banyak lagi

Kapal ini dibeli PT PANN (Pengembangan Armada Niaga Nasional) dari Comodo Marine Co. SA seharga 8,3 juta dolar AS. PT Pelni lalu membeli mengangsur selama sepuluh tahun kepada PT PANN.

Musibah nasional tenggelamnya KPM Tampomas II bahkan membuat Iwan Fals membuat sebuah lagu khusus. Liriknya yang terkenal barangkali pembaca semua hafal: “Tampomas sebuah kapal bekas.”***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Jejamo.com

Terkini

Terpopuler