Toyota Stop Produksi di Rusia Menyusul Jaguar, Volvo, Ford dan Renault

- 26 September 2022, 14:59 WIB
Toyota GR Corolla 2023, mobil spesifikasi balap bertenaga super
Toyota GR Corolla 2023, mobil spesifikasi balap bertenaga super /Dok Toyota

MOSCOW, KALBAR TERKINI - Berbagai sanksi yang terus berlanjut ke Rusia berdampak ke produksi otomatif pabrikan-pabrikan dunia termasuk Toyota Motor Corp.

Toyota memutuskan untuk segera mengakhiri produksi kendaraan di Rusia.

Menurut pihak Toyota pada Jumat, 23 September 2022, penutupan ini terkait gangguan pasokan bahan utama dan suku cadang.

Toyota menangguhkan produksi di St Petersburg pada Maret 2022, dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Asahi Shimbun, Sabtu, 24 Setember 2022.

Baca Juga: Toyota Pecat Bintang Iklan dan Pemred Medianya: Berbuat Asusila di Kelab Malam

Hal tersebut, masih dari pihak Toyota, karena masalah rantai pasokan, dan puusan untuk berhenti mengimpor ke Rusia.

"Selama periode ini, kami telah sepenuhnya mempertahankan tenaga kerja kami," kata pihak Toyota.

Namun, penutupan ini tak akan berlangsung selamanya. Toyota siap memulai kembali produksi jika keadaan memungkinkan.

"Namun, setelah enam bulan, kami belum dapat melanjutkan aktivitas normal," lanjut Toyota.

Baca Juga: Toyota Indonesia Ekspor Fortuner ke Australia, Jokowi: Bukti SDM Indonesia Memiliki Kualitas yang Baik

"Dan, kami tidak melihat indikasi bahwa kami dapat memulai kembali di masa mendatang," tambah pernyataan itu.

Menurut pihak Toyota, operasinya di Moskow perlu direstrukturisasi, tetapi pihaknya akan terus mendukung jaringan ritelnya.

Hal ini terkait pemberian layanan kepada pelanggan Toyota dan Lexus yang sudah ada.

"Kami akan menawarkan (staf) ... bantuan untuk pekerjaan kembali, keterampilan ulang dan kesejahteraan, termasuk dukungan keuangan di atas persyaratan hukum," kata Toyota.

Baca Juga: Menolak Tua, Ini Keunggulan Kijang Krista, Mobil Keluarga Andalan Toyota yang Dibanderol Mulai Rp 50 Jutaan

Surat kabar Kommersant Rusia pertama kali melaporkan rencana tersebut.

Dilaporkan, pabrik Toyota di Rusia yang kapasitas 100.000 unit per tahun, memproduksi model Camry dan RAV4.

Pabrik tersebut dilaporkan akan dipertahankan, dan kemungkinan dijual di masa depan.

Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Rusia berencana bekerja sama dengan otoritas regional untuk mengembangkan pabrik tersebut.

Banyak pabrik di Rusia telah menangguhkan produksi dan cuti pekerja.

Hal ini karena kekurangan peralatan berteknologi tinggi lantaran sanksi dan eksodus pabrikan Barat.

Semua tu terjadi sejak Moskow mengirim angkatan bersenjata ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Renault menjual saham mayoritasnya di produsen mobil yang berbasis di Rusia, Avtovaz.

Saham dijual ke sebuah lembaga sains Rusia, yang dilaporkan seharga satu rubel.

Pembuat mobil mewah seperti Jaguar telah berhenti mengekspor ke Rusia dan Ford.

Sedangkan BMW telah menangguhkan beberapa produksi.

Volvo pada Juli 2022 mulai memberhentikan beberapa stafnya di Rusia setelah menangguhkan penjualan, layanan, dan produksi pada Februari 2022.

Pada 2021, penjualan Volvo di Rusia telah menyumbang tiga persen dari total penjualan bersih dari grup tersebut.

Pembuat ban Michelin dan Nokian juga berencana keluar dari Rusia.

Pihak Michelin menyatakan, masalah rantai pasokan terkait sanksi membuatnya tidak mungkin melakukan bisnis di sana.***

Sumber: The Asahi Shimbun

 

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Asahi Shimbun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah