“Ketika saya mengambil pekerjaan ini pada 2008, saya berharap saya akan berada dalam peran ini selama lima tahun.
(Namun) empat belas tahun kemudian, inilah saatnya bagi saya untuk menulis bab selanjutnya dalam hidup saya,” tulis Sandberg di halaman Facebook-nya, Rabu, 1 Juni 2022, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press.
Sandberg telah memimpin Facebook — sekarang Meta — dan juga khusus di bisnis periklanan.
Ia juga bertanggung jawab untuk memeliharanya, dari masa pertumbuhannya sehingga menghasilkan keuntungan bagi Facebook hingga lebih dari100 miliar doilar AS per tahun.
Baca Juga: Google, TikTok, Facebook dan Twitter Cs Terancam di Inggris, Ada Apa?
Sebagai wajah kedua di perusahaan yang paling dikenal - setelah CEO Mark Zuckerberg - Sandberg juga telah menjadi sosok yang terpolarisasi.
Terlebih di tengah pengungkapan tentang bagaimana dari beberapa keputusan bisnisnya untuk Facebook, membantu menyebarkan informasi yang salah, dan ujaran kebencian.
Facebook sendiri kerap dituding sebagai biang kerok perceraian dalam rumah tangga atau medium perselingkuhan yang merugikan pria dan wanita.
Sandberg adalah sosok yang selalu pasang badan atas keluhan-keluhan semacam itu yang langsung masuk ke Facebook.
Keahliannya berbicara di depan umum, kemampuannya yang tampaknya mudah untuk menjembatani dunia teknologi, bisnis, dan politik, sangat kontras dengan Zuckerberg, terutama di tahun-tahun awal Facebook.