Covid Purba Infeksi Manusia 25 Ribu Tahun Silam

- 24 April 2021, 02:05 WIB
KORONA PURBA -  Virus korona purba diyakini menginfeksi manusia sejak 25 ribu tahun silam. Seiring waktu, varian tertentu muncul lebih sering daripada yang diharapkan,  dan terjadi secara kebetulan./GAMBAR ILUSTRASI: PIXABAY/GRAFIS & CAPTION: OKTAVIANUS C/
KORONA PURBA - Virus korona purba diyakini menginfeksi manusia sejak 25 ribu tahun silam. Seiring waktu, varian tertentu muncul lebih sering daripada yang diharapkan, dan terjadi secara kebetulan./GAMBAR ILUSTRASI: PIXABAY/GRAFIS & CAPTION: OKTAVIANUS C/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Sebaliknya, faktor sosial dan ekonomi, seperti akses ke perawatan kesehatan, kemungkinan memainkan peran yang jauh lebih besar daripada gen yang terkena Covid-19," tambahnya. 

Enard bersama timnya sekarang ini berharap,  dapat bekerja sama dengan ahli virus untuk memahami bagaimana adaptasi ini membantu manusia purba bertahan dari paparan virus korona purba.

Tim juga berharap bahwa pada akhirnya,  studi genom kuno tersebut dapat digunakan sebagai 'sistem peringatan dini' untuk pandemi di masa depan.  Misalnya, peneliti pertama-tama dapat mensurvei virus di alam liar yang belum menginfeksi populasi manusia, kemudian mencari sidik jarinya di DNA manusia.

"Jika mereka menemukan bahwa virus telah menyebabkan banyak epidemi kuno, itu bisa menjadi alasan yang baik untuk terus mengawasinya," klaim Enard. 

Meskipun bisa diketahui secara sekilas tentang dampak virus kuno ini kepada nenek moyang manusia, tapi generasi mendatang kemungkinan besar tidak akan dapat melihat jejak SARS-CoV-2 di genom manusia. 

"Berkat vaksinasi, virus tidak akan punya waktu untuk mendorong adaptasi yang evolusioner," tandasnya.***

 

Sumber: Live Science

 

 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah