KALBAR TERKINI - Allah Maha Adil. Tiada ciptaan-Nya yang mubazir. Termasuk keberadaan usus buntu (appendix), yang menurut Charles Dawin merupakan artefak tak berguna dari sisa evolusi manusia, seperti tulang ekor manusia atau sisa-sisa tulang kaki belakang yang terlihat pada paus.
Faktanya, sekitar satu dari 100 ribu manusia dilahirkan tanpa usus buntu, menurut sebuah laporan dalam jurnal Case Reports in Surgery.
Lantas, bagaimana jadinya hidup manusia jika tidak memiliki usus buntu?
Baca Juga: Karena Evolusi, Ludah Manusia Kehilangan Bisa yang Mematikan
Baca Juga: Chanel Tik Tok Liga Champions Resmi Dirilis, Berisi Video-video Pendek Pemain Hebat
Baca Juga: Layaknya Video YouTube, Kini Pengguna Tik Tok Tuna Rungu Bisa Baca Teks Video
Apendiks adalah kantung buntu berbentuk cacing kecil yang menonjol keluar dari sekum, bagian awal dari usus besar. Sedikit lebih dari satu dari 20 orang menderita radang usus buntu, peradangan usus buntu yang berpotensi mematikan, menurut National Institutes of Health.
Charles Darwin berpendapat bahwa usus buntu adalah organ sisa dari nenek moyang yang memakan daun, yang berpotensi membantu mencerna makanan.
Karena nenek moyang manusia ini kemudian berevolusi dengan mengandalkan pola makan berbasis buah yang lebih mudah dicerna, maka Darwin berspekulasi bahwa usus buntu tidak lagi berfungsi, seperti tulang ekor segitiga kecil di pangkal tulang belakang manusia, sisa tulang ekor yang ditemukan di nenek moyang manusia yang jauh.