Teori Darwin Terbantahkan: Usus Buntu ternyata Pusat Pelatihan Imunitas

- 7 April 2021, 20:59 WIB
OPERASI  USUS BUNTU -  Ribuan anak di Inggris menjalani operasi usus buntu yang tidak perlu setiap tahun, sebuah studi baru mengungkapkan. Usus buntu bukanlah sisa tak berguna dari evolusi  manusia./ IMAGE SOURCE: SASIN TIPCHAI ON PIXABAY/
OPERASI USUS BUNTU - Ribuan anak di Inggris menjalani operasi usus buntu yang tidak perlu setiap tahun, sebuah studi baru mengungkapkan. Usus buntu bukanlah sisa tak berguna dari evolusi manusia./ IMAGE SOURCE: SASIN TIPCHAI ON PIXABAY/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

KALBAR TERKINI -  Allah Maha Adil. Tiada ciptaan-Nya yang mubazir. Termasuk keberadaan usus buntu (appendix), yang menurut Charles Dawin merupakan artefak tak berguna dari sisa evolusi manusia, seperti tulang ekor manusia atau sisa-sisa tulang kaki belakang yang terlihat pada paus.

Faktanya, sekitar satu dari 100 ribu manusia dilahirkan tanpa usus buntu, menurut sebuah laporan dalam jurnal Case Reports in Surgery.

Lantas, bagaimana jadinya hidup manusia jika tidak memiliki usus buntu?

Baca Juga: Karena Evolusi, Ludah Manusia Kehilangan Bisa yang Mematikan

Baca Juga: Chanel Tik Tok Liga Champions Resmi Dirilis, Berisi Video-video Pendek Pemain Hebat

Baca Juga: Layaknya Video YouTube, Kini Pengguna Tik Tok Tuna Rungu Bisa Baca Teks Video

Apendiks adalah kantung buntu berbentuk cacing kecil yang menonjol keluar dari sekum, bagian awal dari usus besar. Sedikit lebih dari satu dari 20 orang menderita radang usus buntu, peradangan usus buntu yang berpotensi mematikan, menurut National Institutes of Health.

Charles Darwin berpendapat bahwa usus buntu adalah organ sisa dari nenek moyang yang memakan daun, yang berpotensi membantu  mencerna makanan.

Karena nenek moyang manusia ini kemudian berevolusi dengan mengandalkan pola makan berbasis buah yang lebih mudah dicerna, maka Darwin berspekulasi bahwa usus buntu tidak lagi berfungsi, seperti tulang ekor segitiga kecil di pangkal tulang belakang manusia, sisa tulang ekor yang ditemukan di nenek moyang manusia yang jauh.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah