CAPE CANAVERA, KALBAR TERKINI - Roket Artemis siap diluncurkan NASA dari Cape Canaveral, Negara Bagian Florida, AS, Senin, 29 Agustus 2022 waktu setempat.
Roket raksasa milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA ) ini terlihat berdiri kokoh.
Padahal, roket bulan setinggi 98 meter ini sejak Sabtu, 27 Agustus 2022, berulangkali disambar petir sejak ditempatkan di landasan peluncuran.
Baca Juga: NASA Luncurkan Satelit Ukuran Oven Microwave ke Bulan
Dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Minggu, 28 Agustus 2022, inilah roket paling kuat yang pernah dibuat oleh NASA.
Siap mengirim kapsul kru kosong ke orbit bulan, roket tersebut dibuat setengah abad setelah program Apollo dari NASA, yang mendaratkan 12 astronot di bulan.
Astronot bisa kembali ke bulan dalam beberapa tahun, jika uji terbang enam minggu ini berjalan dengan baik.
Pejabat NASA memperingatkan, bagaimanapun, bahwa risikonya tinggi, dan penerbangan bisa dipersingkat.
Sebagai pengganti astronot, tiga boneka uji diikat ke dalam kapsul Orion.
Baca Juga: NASA Bikin Robot Mini Pencari Alien
Ini untuk mengukur getaran, akselerasi, dan radiasi, salah satu bahaya terbesar bagi manusia di luar angkasa.
Kapsul itu sendiri memiliki lebih dari 1.000 sensor.
Para pejabat menyatakan, Minggu, bahwa baik roket maupun kapsul tidak mengalami kerusakan selama badai petir pada Sabtu.
Peralatan darat juga tidak terpengaruh. Lima serangan petir telah dikonfirmasi mengenai menara penangkal petir setinggi 183 meter.
Menara ini mengelilingi roket di Kennedy Space Center NASA.
Serangan-serangan petir itu tidak cukup kuat untuk menjamin pengujian ulang besar-besaran.
"Jelas, sistem ini bekerja seperti yang dirancang,” kata Jeff Spaulding, direktur pengujian senior NASA.
Lebih banyak lagi badai yang diperkirakan terjadi.
Ramalan cuaca memberikan 80 persen kemungkinan cuaca yang dapat diterima pada Senin pagi ini.
Tapi, kondisi ini diperkirakan akan memburuk selama jendela peluncuran selama dua jam pada Senin ini.
Secara teknis, Spaulding menyatakan, tim melakukan yang terbaik selama beberapa bulan terakhir.
Upaya ini bertujuan untuk menghilangkan kebocoran bahan bakar yang tersisa.
Sepasang tes hitung mundur awal tahun ini mendorong perbaikan katup bocor dan peralatan rusak lainnya.
Para insinyur tidak akan tahu apakah semua perbaikannya baik.
Mereka hana akan tahu sampai hanya beberapa jam sebelum peluncuran yang direncanakan.
Jika hari Senin tidak berjalan dengan baik, maka upaya peluncuran berikutnya adalah hari Jumat.
Setelah bertahun-tahun mengalami penundaan dan kemunduran, tim peluncuran pekan ini menyatakan sangat bangga.
Mereka mengaku bisa begitu dekat dengan penerbangan perdana program eksplorasi bulan Artemis.
Artemis adalah nama dari saudara kembar Apollo dalam mitologi Yunani.
“Kami dalam waktu 24 jam peluncuran sejak sekarang,dan sangat luar biasa bagi kami untuk berada dalam perjalanan ini,” kata Spaulding.
Penerbangan Artemis selanjutnya, awal 2024, akan menyertakan empat astronot untuk terbang mengelilingi bulan.
Pendaratan bisa menyusul pada 2025.
NASA menargetkan kutub selatan bulan yang belum dijelajahi.
Di wilayah bulan ini, terdapat kawah bayangan permanen yang diyakini menyimpan es dan dapat digunakan oleh kru masa depan.***
Sumber: The Associated Press