IP Dod Pentagon Dikendalikan Swasta

25 April 2021, 16:23 WIB
DIKELOLA SWASTA - Departemen Pertahanan AS memberikan kendali ke sebuah perusahaan swasta kecil di Florida atas sekitar 175 juta alamat IP DoD-nya./GAMBAR: WIKIPEDIA/CAPTION: OKTAVIANUS C/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

KALBAR TERKINI -   Departemen Pertahanan AS memberikan kendali ke sebuah perusahaan swasta kecil di Florida atas sekitar 175 juta alamat IP DoD-nya. Rekomendasi ini merupakan bagian dari upaya Pentagon  supaya perusahaan ini menemukan celah di  IP DoD, supaya tak ditembus oleh hacker.

Perusahaan bernama Sistem Sumber Daya Global mulai mengelola alamat IP DoD milik Pentagon sejak  20 Januari 2021. Hal ini sebagai bagian yang disebut oleh juru bicara Pentagon sebagai 'upaya percontohan'  untuk mengidentifikasi potensi kerentanan,  serta mencegah penggunaan ruang alamat IP DoD yang tidak sah.

Baca Juga: Covid-19 Mengganas di Kalbar, Gubernur Kalbar Keluarkan Instruksi Penghentian Belajar Tatap Muka

Didirikan pada September  2020,   sebagaimana dikutip Kalbar-Terkini.com dari The Verge, Sabtu, 24 April 2021, Global Resource Systems  telah ditunjuk  sebagai bagian upaya dari kelompok dalam Pentagon,  yang disebut Defense Digital Service. Tugasnya,  memecahkan masalah dan melakukan eksperimen teknologi untuk militer.

Kelompok tersebut melapor langsung ke sekretaris pertahanan.

Adapun tugas sebenarnya Sistem Sumber Daya Global oleh Departemen Pertahanan AS, tidak begitu diketahui persis.

Baca Juga: Bukan Hanya Untuk Kepentingan Militer, Berikut Sejarah Kapal Selam dan Perkembangaannya 

Namun seorang pakar keamanan berspekulasi, tugas itu mungkin terkait informasi ke otoritas tersebut,  tentang bagaimana hacker beroperasi secara online,  atau kemungkinan sedang terjadi kesalahan konfigurasi yang perlu diperbaiki.

Dilansir dari Brainly, Department of Defence Model (DoD)  merupakan arsitektur jaringan yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan AS.  Salah satu protokol yang digunakan untuk terhubung ke jaringan internet yakn Transmission Control Protocol / Internet Protocol (TCP/IP).

Kaitannya itu, Open System Interconnection (OSI) model adalah salah satu arsitektural jaringan yang dikembangkan pertama kali di Eropa pada 1977 oleh International Organization for Standardization (IOS).

Tujuan dibuatnya OSI model sendiri adalah untuk menjembatani komunikasi antarperangkat jaringan.

Pada awalnya,  protokol jaringan untuk tiap perangkat akan berbeda, tergantung pembuat perangkat itu sendiri (vendor).

Hal ini yang membuat perangkat yang berasal dari vendor yang berbeda tidak dapat saling berkomunikasi.

Perbedaan dari kedua model arsitektur jaringan tersebut antara lain: OSI terdiri dari tujuh lapisan (layer), sedangkan TCP/IP terdiri dari empat  layer

Baca Juga: On Eternal Patrol Terkait KRI Nanggala 402, Begini Penjelasan Lengkapnya

Untuk Application Layer di TCP/IP hanya terdapat satu  layer,  sedangkan pada OSI terdapat tiga layer yang berkaitan dengan aplikasim yakni  Application, Presentation dan Session (APS).

Komunikasi data pada OSI layer dimodelkan dalam dua layer:  Data Link dan Physical Layer. Sedangkan pada TCP/IP dimodelkan pada satu layer saja, yakni Network Access.

Adapun TCP/IP layer merupakan protokol yang bersifat khusus, sedangkan OSI layer merupakan protokol yang independen.

TCP/IP layer tersedia secara gratis,  berbeda dengan OSI layer yang berbayar.

 

Sumber: The Verge, Brainly

Editor: Oktavianus Cornelis

Tags

Terkini

Terpopuler