Chelsea Dapat Perlakuan Tak Adil, Terpaksa 'Mengemis' Minta Jaminan Mampu Selesaikan Liga Inggris 2022

- 11 Maret 2022, 16:09 WIB
Chelsea kini di ambang krisis usai banyak sponsor dari klub ini memutus kontrak kerja sama
Chelsea kini di ambang krisis usai banyak sponsor dari klub ini memutus kontrak kerja sama /The Chelsea Chronicle

KALBAR TERKINI - Chelsea FC mulai merasakan dampak lansung sanksi yang diberikan Eropa kepada Rusia pasca invasi negara tersebut ke Ukraina.

Meskipun di Liga Inggris tetap kompetitif dibuktikan dengan ada di posisi atas klasemen, namun satu per satu sponsor utama  London Biru mulai meninggalkan The Blues.

Terbaru, skuat arahan Thomas Tuchel bisa unggul 2-0 dari Norwich Sity dengan cepat.

Baca Juga: Hasil Laga Tunda Liga Inggris: Dihujani Sanksi Berat, Skuat Chelsea Tetap Cool saat Hajar Norwich 3-1

Hasil ini maka dipastikan Kante dan kawan-kawan tetap fokus pada Persaingan di papan atas EPL, Walau diterpa Berbagai sanksi.

Begitu pula halnya di perburuan gelar liga Champions, anak-anak The Blues sejatinya bermain apik dan dijagokan mampu mempertahankan gelar.

Sayangnya, berbagai sanksi yang mendera pemilik mereka Roman Abramovich betul-betul berpotensi membunuh London Biru. 

Baca Juga: Jadwal Drawing 8 Besar Liga Champions 2022, Empat Tim Lolos, Menunggu Hasil Chelsea, Man Utd, Juventus

Tuchel mengakui para pemainnya sempat terganggu karena berita sanksi untuk Chelsea dari pemerintah Inggris.

"Kami memiliki banyak gangguan, gangguan di level yang berbeda dengan hukuman ini, dan kami bisa merasakan hal itu.

Para pemain membicarakan hal itu, tapi saya pikir ritme dan kecintaan terhadap permainan ini membantu kami," ucap Tuchel.

Baca Juga: Comeback Chelsea! Bekuk Luton Town 3-2 Dalam Lanjutan FA Cup 2022, Sempat Kepayahan di Babak Pertama

Menurut pelatih asal Jerman itu, Chelsea saat ini dalam situasi sulit dan terancam tak bisa menyelesaikan Liga Inggris musim ini setelah pemerintah Inggris menjatuhkan sanksi untuk Roman Abramovich.

Pemerintah Inggris memberi sanksi kepada pemilik Chelsea Roman Abramovich akibat hubungannya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Total ada enam sanksi yang dijatuhkan, termasuk larangan menjual tiket pertandingan dan merchandise Chelsea.

Baca Juga: Jelang Luton vs Chelsea di Babak Kelima FA Cup, Saatnya The Blues Bangkit Laga Ulangan Piala FA Tahun Lalu

Sanksi ini juga membuat Abramovich tak bisa menjual Chelsea.

Hanya ada satu jalan keluar terkait penjualan saham klub, yakni diserahkan ke pemerintah dan tak menguntungkan pihak Abramovich.

Jika Abramovich tak sepakat dengan penawaran pemerintah Inggris, bukan tidak mungkin Chelsea mengalami kebangkrutan.

Cekalan dari rezim Boris Johnson secara perlahan akan membuat Chelsea membusuk.

Sebaliknya apabila menerima solusi pemerintah Inggris, Abramovich tak akan mendapat keuntungan sama sekali dari penjualan saham.

Aset yang dijualnya senilai 3 miliar poundsterling itu tak akan kembali.

Akibat dari sanksi pemerintah Inggris, The Blues telah kehilangan banyak pendapatan.

Kondisi itu membuat juara bertahan Liga Champions itu berpeluang gagal menyelesaikan Liga Inggris musim ini karena masalah finansial.

Dikutip dari Daily Mail, ada ketakutan di dalam manajemen Chelsea, klub yang bermarkas di Stamford Bridge itu tidak bisa menyelesaikan Liga Inggris musim ini.

Pasalnya Chelsea tetap harus mengeluarkan uang untuk membayar pemain dan karyawan di saat semua pintu pemasukan ditutup.

Sponsor utama Chelsea, Three (3), sudah membekukan kerja sama dengan klub asal London Barat itu.

Apparel resmi klub, Nike, menunda kesepakatan sebesar 40 juta poundsterling.

Tak sampai di situ mereka juga mempertimbangankan memutus kerja sama senilai 900 juta poundsterling. Begitu juga dengan Hyundai dan Zapp.

Chelsea dikabarkan sedang berusaha meminta jaminan kepada pemerintah Inggris untuk bisa menyelesaikan Liga Inggris musim ini di tengah sanksi berat.

Salah satu syarat yang mungkin bisa diberikan pemerintah Inggris kepada Chelsea adalah jika Abramovich rela melepas The Blues tanpa mendapatkan untung sama sekali

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah