Covid-19 telah Mencapai 'Base Camp' Gunung Everest

- 24 Mei 2021, 22:47 WIB
GUNUNG EVEREST - Pandemi Covid-19 dilaporkan mengalami peningkatan di base camp Mount Everest, gunung tertinggi di dunia./FOTO:  JING ZHANG DARI PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS/
GUNUNG EVEREST - Pandemi Covid-19 dilaporkan mengalami peningkatan di base camp Mount Everest, gunung tertinggi di dunia./FOTO: JING ZHANG DARI PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS/ /JING ZHANG DARI PIXABAY

NEPAL, KALBAR TERKINI -  Covid-19 tak ubahnya iblis, merambah hingga sudut-sudut dunia. Virus mengerikan,  yang disebut lebih menyukai cuaca atau iklim 'dingin-dingin empuk' ini,  bahkan telah mencapai base camp Everest di gunung tertinggi di dunia.

Di base camp berketinggian 8.848,86 meter (29.031,69 kaki) ini, kasus virus korona dilaporkan mengalami peningkatan tajam,  berdasarkan berbagai laporan  resmi dari berbagai pihak non-pemerintah.  

Imbauan ini juga sudah disampaikan kepada calon pendaki untuk segera pulang ketimbang terjangkit. Menurut seorang pejabat Pemerintah Nepal sebagaimana dikutip Kalbar-Terkini.com dari Alarabiya News, Senin, 24 Mei 2021,  banyak pendaki asing tetap melanjutkan upaya mereka untuk mencapai puncak Gunung Everest.

Baca Juga: Otoritas Palestina Dimaki 'Anjing': Saatnya Merangkul Hamas!

Toh mereka tetap bandel walaupun ada laporan bahwa wabah tersebut sudah mencapai base camp. Padahal pada April 2021, seorang pendaki Norwegia dilaporkan telah dievakuasi dari base camp, dan diterbangkan ke Kathmandu setelah dinyatakan positif Covid-19, dan telah kembali ke rumah.

Lukas Furtenbach dari perusahaan Austrian Furtenbach Adventures, mengevakuasi timnya dari gunung itu pada Mei 2021 ini,  dengan menyatakan bahwa terjadi peningkatan tajam kasus virus korona di base camp.

“Sejauh ini,  kami memiliki sekitar seratus kasus yang dikonfirmasi di base camp Everest, dikonfirmasi oleh dokter, oleh rumah sakit, oleh perusahaan asuransi, oleh pemimpin ekspedisi, oleh pilot helikopter yang menerbangkan pasien,  dan tentu saja oleh para pendaki itu sendiri,” kata Furtenbach sebagaimana dikutip dari Reuters Tv di Kathmandu, Senin.

Tetapi,  Mira Acharya, Direktur Departemen Pariwisata Nepal yang mengawasi kegiatan pendakian di pegunungan Nepal, mengklaim bahwa pemerintah belum menerima pemberitahuan tentang wabah Covid-19 di base camp Everest,  dan ekspedisi terus berlanjut selama musim pendakian yang berakhir berikutnya pada Minggu, 30 Mei 2021. 

Baca Juga: Juventus vs Bologna Tanpa Pemain Bintang Cristiano Ronaldo, Andrea Pirlo Sebut Megabintang Kelelahan

Ketika ditanya tentang 100 kasus yang disebutkan oleh Furtenbach, Acharya berkata: "Kami belum menerima laporan apapun tentang itu. Bahkan,  beberapa pendaki yang timnya telah berhenti mendaki,  terus melanjutkan ekspedisinya,” katanya kepada Reuters,  tanpa menyebutkan nama para pendaki bandel itu. 

“Tidak ada kepanikan di antara para pendaki di sana,” kata Acharya,  yang berkunjung ke base camp bulan ini. "Jika ada beberapa kasus, mereka akan ditangani tepat waktu,  dan baik." 

Pada Minggu, 23 Mei 2021, sekitar 180 pendaki asing dan pemandu Sherpa mereka, telah mencapai puncak,  dan lebih banyak lagi diperkirakan akan naik selama pekan ini. 

Baca Juga: Lille Sukses Tumbangkan Dominasi PSG di Liga Perancis, Rebut Piala Ligue 1 Kembali Sejak 2011

Nepal, yang menerima pendapatan jutaan dolar AS dari pendaki setiap tahun, mengeluarkan 408 izin pendakian ke Everest untuk musim pendakian pada April-Mei 2021, setelah menutup puncaknya pada 2020 karena pandemi. 

Pada Minggu, Nepal melaporkan 513.241 infeksi,  dan 6.346 kematian sejak wabah dimulai, menurut data pemerintah.*** 

 

Sumber:  Alarabiya News

 

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah