ROAD TO PIALA DUNIA 2022 : Tau Nggak Sih? Keistimewaan 8 Stadion Piala Dunia 2022 di Qatar

8 November 2022, 06:17 WIB
Keistimewaan 8 Stadion Piala Dunia 2022 di Qatar /instagram/@my_beautiful_qatar/

KALBAR TERKINI - Tau nggak sih? Sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar telah berbenah dengan mempersiapkan delapan stadion yang istimewa dan megah.

Masing-masing stadion memiliki keistimewaan demi menunjang kesuksesan perhelatan ajang empat tahunan ini.

Baca Juga: ROAD TO PIALA DUNIA 2022 : Tau Nggak Sih? Qatar Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia yang Pertama di Tanah Arab

Apa sajakah keistimewaan dari delapan stadion Piala Dunia 2022 di Qatar, yang akan diselenggarakan pada 20 November hingga 18 Desember mendatang?

Yuk simak keistimewaan dari delapan stadion tersebut.

Stadion 974 Qatar, satu diantara 8 stadion yang istimewa karena berkonsep ramah lingkungan menggunakan kontainer daur ulang

  1. Stadion 974

Di awal pembangunan tahun 2018, Stadion 974 dikenal dengan nama Stadion Ras Abu Aboud. Namun setelah selesai pembangunan dan diresmikan 30 November 2021, stadion yang berada di kota Doha ini berganti nama menjadi Stadion 974.

Bukan tanpa alasan disematkan angka 974 pada stadion yang dirancang oleh Fenwick Iribarren Architects ini. Angka tersebut diambil dari kode panggilan internasional negara qatar yakni +974 serta jumlah pasti 974 kontainer yang digunakan sebagai struktur bangunan.

Selain itu, nama 974 sendiri mencerminkan posisi strategis stadion 974 sebagai pintu gerbang masuknya ke Qatar. Karena berada di dekat Bandara International Hamad, Bandara Doha dan Pelabuhan Doha.

Baca Juga: Bagaimana Masa Depan Marco Asensio? Carlo Ancelotti : Setelah Piala Dunia 2022

Keistimewaan dari stadion 974 lainnya yakni sebagai stadion pertama yang memakai angka dan dibangun dengan menggunakan bagian kontainer yang sering digunakan untuk tempat menyimpan barang-barang untuk pengiriman dan baja modular yang mencerminkan sejarah maritim Qatar.

Uniknya lagi, Stadion yang dapat menampung 40.000 penonton ini dapat dibongkar pasang. Hal tersebut menunjukkan komitmen Qatar terhadap keberlanjutan yang hemat biaya dan desain baru.

Tepat setelah Piala Dunia berakhir, kontainer bekas ini akan dibongkar dan disebarkan ke negara-negara yang membutuhkan.

Mengusung konsep ramah lingkungan tersebut itulah, Stadion 974 tidak menggunakan teknologi pendingin ruangan alias konsep pendingin alami (tanpa AC).

Timnas yang bakal mencicipi Stadion 974 yang unik ini diantaranya Meksiko, Polandia, Portugal, Prancis, Denmark, Brasil, Swiss, Argentina, dan Serbia.

Stadion Al Thumama Qatar yang terinspirasi dari bentuk Gabia (Peci) yang dipakai pria Qatar sebagai penutup kepala. akan menjadi saksi perebutan Trofi Piala Dunia 2022, Qatar. Twitter @_TheSportsWire
 

  1. Stadion Al Thumama

Stadion Al Thumama yang dibangun sejak 2017 lalu dan diresmikan pada 22 Oktober 2021 ini menjadi tuan rumah final Piala Amir antara Al Sadd dan Al Rayyan.

Keistimewaan stadion Al Thumama tercermin dari konsep venue yang mengusung simbol budaya serta tradisi Qatar.

Stadion yang dirancang oleh arsitek Qatar, Ibrahim M Jaidah terinspirasi dari bentuk Gabia (Peci) yang dipakai pria Qatar sebagai penutup kepala.

Baca Juga: Road Show Tuan Rumah Piala Dunia 2034: Kamboja Ajak Indonesia Kampanye, Tim merah Putih Siapkan Enam Stadion

Berada di lingkungan yang hijau dengan area permainan, serta relaksasi membuat stadion Al Thumama difungsikan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat lokal.

Berada 12 kilometer dari pusat kota Doha, sehingga stadion Al Thumama dapat terlihat dari atas pesawat ketika akan mendarat di bandara internasional Hamad.

Timnas yang bakal merasakan Stadion Al Thumama yakni Senegal, Belanda, Spanyol, Kosta Rika, Iran, Maroko, Kanada, Amerika Serikat, Belgia serta tuan rumah Qatar.

 

Stadion Al Janoub di Al Wakrah, menyerupai kapal tradisional Qatar bernama Dhow hasil dari rancangan arsitek Zaha Hadid siap memanjakan penonton Piala Dunia 2022 dengan fasilitas super lengkap.

  1. Stadion Al Janoub

Stadion Al Janoub dibangun tepat pada waktunya di bagian selatan Qatar, Al Wakrah yang memiliki kapasitas 40.000 tempat duduk.

Di desain oleh arsitek Inggris mendiang Zaha Hadid yang merupakan wanita pertama asal Irak penerima penghargaan Pritzker Architecture Prize dan wanita pertama dan satu-satunya yang mendapat penghargaan Royal Gold Medal dari Royal Institute of British Architect.

Baca Juga: Emtek Group Resmi Umumkan Siaran Piala Dunia Qatar 2022: Ini Jadwal dan 15 Daftar Tim Nasional yang Lolos

Keistimewaan desain Stadion yang terletak di selatan kota Al Wakrah, ini yakni bentuknya terinpirasi dari mutiara perahu tradisional Qatar, Dhow yang digunakan nelayan Al Wakrah di Laut Merah. Karena Al Wakrah telah lama menjadi pusat penyelaman dan pemancingan mutiara.

Stadion Al Janoub dibuka pada 16 Mei 2019 dengan final Piala Amir. Memiliki kapasitas 40.000 penonton, Stadion Al Janoub yang terletak di kota Al Wakrah menyediakan fasilitas moderen. 

Dengan desain  moderen, atap dari stadion ini bisa dibuka dan ditutup untuk menyesuaikan kondisi cuaca pada saat berlangsungnya laga. Ini menjadi nilai plus bagi para penonton maupun pemain jika cuaca sedang hujan atau panas terik.

Saat penggemar sepak bola mendekati stadion, mereka akan disambut oleh taman yang indah dan arsitektur arena yang elegan. Taman ini memiliki jalur bersepeda dan lari, area bermain anak-anak, dan ruang hijau lainnya.

Ada juga banyak hal yang dapat dilakukan penggemar di sekitar Al Wakrah sebelum dan sesudah pertandingan. Pengunjung dapat berjalan-jalan di sepanjang tepi pantai, membeli barang-barang lokal yang unik di souq, atau menjelajahi kekayaan sejarah daerah tersebut di museum.

Timnas yang akan berlaga di Stadion Al Janoub pada babak 16 besar yakni Prancis, Australia, Swiss, Kamerun, Tunisia, Serbia, Denmark, Ghana, dan Uruguay.

 

 

Stadion Ahmad Bin Ali memiliki keistimewaan dengan desain terinspirasi dari ciri khas Qatar yakni pentingnya keluarga, keindahan gurun, flora dan fauna asli, serta perdagangan lokal dan internasional. Tangkapan Layar Footbal Maxx

  1. Stadion Ahmad bin Ali

Stadion Ahmad bin Ali khusus dibangun untuk perhelatan Piala Dunia 2022. Berada di atas reruntuhan bangunan lama dengan rekonstruksinya dimulai pada 2016 dan diresmikan 18 Desember, 2020 pada pertandingan Hari Nasional Qatar.

Uniknya puing-puing itu hampir seluruhnya digunakan kembali sebagai bagian dari struktur baru.

Baca Juga: Menuju Putaran Final Piala Dunia: 30 Negara Dipastikan Lolos, Terbaru Wales dan Lima Timnas Siap Jalani Playof

Stadion Ahmad bin  Ali yang menjadi markas klub Al Rayyan Qatar juga dikenal sebagai gerbang masuk padang pasir. Sebabnya  stadion ini berada di bagian tepi barat kota Doha yang merupakan gurun pasir.

Desain didasarkan pada inspirasi bukit pasir gurun dengan bagian atas dan atap mengonsumsi sebanyak 9.000 ton baja struktural, prefabrikasi dan diimpor dari Cina.

Keistimewaan dari Stadion Ahmad Bin Ali adalah pengelolaan pencahayaan pada fitur bangunannya.

Desain eksterior berbentuk pola terinspirasi dari ciri khas Qatar yakni

pentingnya keluarga, keindahan gurun, flora dan fauna asli, serta perdagangan lokal dan internasional.

Bentuk kelima - perisai - menyatukan semuanya mewakili kekuatan dan persatuan yang sangat relevan dengan kota gurun Al Rayyan. Sedangkan di dalan Stadion Ahmad bin  Alin memiliki kapasitas 40.740 kursi.

Skema warna dan simbol singa di balik kedua gawang terkait dengan identitas Al-Rayyan SC. Setelah turnamen, tingkat atas fasilitas modular akan dibongkar dan kursi akan diserahkan ke tempat olahraga lain di Qatar dan luar negeri.

Selain itu, Stadion Ahmad bin Ali juga memiliki berbagai fasilitas olahraga. Seperti lapangan kriket, lapangan tenis, fasilitas gym, taman skate, dan lintasan atletik.

Stadion Ahmad bin Ali berkapasitas 40.000 penonton dan akan menjadi venue sebanyak 6 pertandingan di babak penyisihan grup dan satu di babak 16 besar.

Timnas yang akan bertanding di Stadion Ahmad bin Ali diantaranya Amerika serikat, Wales, Belgia, Kanada, Iran, Jepang, Kosta Rika, Inggris dan Kroasia.

 

Stadion Internasional Khalifa adalah salah satu ikon dari 8 stadion yang akan digunakan pada pertandingan Piala Dunia 2022 Qatar./FIFA/

  1. Stadion Internasional Khalifa

Stadion yang diresmiikan 1976 dinamai oleh Khalifa bin Hamad Al Thani yakni mantan Emir Qatar. Menjadi ikon kota Doha, Stadion Internasional Khalifa memiliki keistimewaan tersendiri dibanding 7 venue lainnya.

Sejarah panjang stadion ini pernah menggelar beberapa pertandingan dunia seperti Asian Games, Piala Teluk Arab, Piala Asia AFC, kejuaraan dunia atletik, dan selama 25 tahun menjadi tuan rumah kompetisi track and field bernama Doha Diamond League.

Baca Juga: Jelang Piala Piala Dunia 2022: Persiapan 32 Peserta dan Pertandingan Pembuka Dipimpin Wasit Wanita

Berkapasitas 40.000 kursi, Stadion Internasional Khalifa terletak di jantung Aspire Zone, pusat keunggulan olahraga Qatar dan menjadi tempat Piala Dunia 2022 Qatar pertama yang mendapatkan sertifikasi Global Sustainability Assessment System (GSAS).

Dicirikan dengan lengkungan ganda pada atap membuat Stadion Internasiona Khalifa menjadi kebanggan masyarakat Doha.

Dilengkapi dengan sistem pendingin demi kenyamanan penonton, lampu LED warna-warni di bagian atap serta fasillitas olahraga lainnya.

 

Stadion Al Bayt dengan keistimewaannya siap menghelat Piala Dunia 2022 Qatar. instagram @farhanazhari5

  1. Stadion Al Bayt

 

Stadion ini mengambil namanya dari 'bayt al sha'ar', yang merupakan tenda yang secara historis digunakan oleh orang-orang nomaden di Qatar dan wilayah Teluk Arab.

Stadion ini diresmikan pada 30 November 2021 pada hari pembukaan Piala Arab FIFA 2021 Qatar. Desainnya menghormati masa lalu dan masa kini Qatar, sambil tetap memperhatikan masa depan masyarakat.

keistimewaan stadion yang super luas dan megah ini meliputi area yang lebih besar dari 30 lapangan sepak bola. Stadion Al Bayt menawarkan ruang hijau yang luas dengan area bermain dan stasiun latihan, bersama dengan trek untuk berlari, bersepeda, menunggang kuda, dan menunggang unta.

Selain itu, kawasan ini adalah rumah bagi lapangan multi-olahraga yang juga terbuka untuk penggunaan umum. Pada November 2021, Quodorat Centre, sebuah ruang komunitas untuk pelestarian warisan budaya dan dialog antargenerasi, membuka kantor pusat barunya di kawasan tersebut, dalam kemitraan dengan SC dan Aspire Zone.

Dipimpin oleh Kementerian Kebudayaan dan Olahraga Qatar, sebuah cabang dari Nomas Center akan mengajarkan generasi muda tentang warisan budaya negara dengan menyelenggarakan sejumlah kegiatan, termasuk menunggang kuda.

Baca Juga: Piala Dunia Qatar 2022 Berikut Jadwal Timnas Brazil Bakal Bertemu Timnas Serbia Catat Jadwal Lainnya

Kedepannya tingkat atas modular akan dihapus setelah turnamen, dengan kursi (kapasitas turnamen 60.000) akan digunakan kembali untuk membuat fasilitas olahraga di Qatar dan luar negeri. Setelah Piala Dunia Qatar 2022, bagian atas stadion akan diubah menjadi berbagai fasilitas.

Level sky box akan diubah menjadi hotel bintang lima, sementara itu pusat perbelanjaan, food court, gym, dan aula serbaguna akan dimasukkan ke dalam gedung stadion. Sebuah rumah sakit kedokteran olahraga terkemuka akan dibuka.

Stadion ini dianugerahi peringkat bintang lima untuk desain dan konstruksinya dari Sistem Penilaian Keberlanjutan Global (GSAS), bersama dengan peringkat Kelas A untuk proses konstruksinya dan sertifikat Kepatuhan Rasio Efisiensi Energi Musiman.

Potret Stadion Lusail berkapasitas 80.000 kursi memiliki keistimewaan dengan bentuknya menggambarkan motif dekoratif yang rumit pada mangkuk dan bejana yang menjadi ciri khas zaman keemasan seni dan keahlian di dunia Arab dan Islam. Tangkapan layar Qatar2022.qa

  1. Stadion Lusail

Stadio Lusail Qatar menjadi venuie yang sangat megah dan besar, karena bisa kapasitasnya mencapai 80.000 kursi.

Mulai dibangun 11 April 2017 dan selesai April 2021 kemudian resmi dibuka pada 23 November 2021, desain Stadion Lusail terinspirasi dari interaksi cahaya dan bayangan yang menjadi ciri lentera 'fanar'.

Bentuknya menggambarkan motif dekoratif yang rumit pada mangkuk dan bejana yang menjadi ciri khas zaman keemasan seni dan keahlian di dunia Arab dan Islam.

Dekorasi klasik eksterior stadion terbuat dari lapisan emas, dirancang sebagai representasi dunia Arab, didesain oleh firma arsitek Foster+Partners asal Inggris.

Baca Juga: UPDATE Jadwal Piala Dunia Qatar 2022, Nama Negara Peserta dan Jadwal Play off Final dan Semifinal Zona Eropa

Keistimewaan Stadion Lusail karena mendapat predikat stadion bintang lima dari Global Sustainability Assessment System (GSAS).

Karena Atap arena stadion Lusail telah dirancang dengan menggunakan bahan canggih yang disebut Polytetrafluoroethylene (PTFE). Atapnya bisa melindungi penonton dan pemain dari debu maupun angin.

Terletak di pantai, di bagian utara kotamadya Al Daayen, Lusail terletak sekitar 23 km di utara pusat kota Doha, Stadion Lusail dilengkapi dengan fasilitas mewah.

Diantaranya terdapat sistem pencahayaan canggih dan unik yang meniru cahaya lentera dan teknologi lift canggih, ada pula jalur khusus yang menghubungkan stadion langsung menuju pusat kota Doha dan Bandara Internasional Hamad.

Stadion Lusail juga peduli dengan lingkungan, memanfaatkan air limbah yang diolah untuk pengairan tanaman di sekitar stadion.

Lebih istimewanya lagi, usai Piala Dunia 2022, bangunan ini akan dijadikan sekolah, fasilitas olahraga, klinik kesehatan, toko, dan kafe serta sebagian kursi di stadion ini akan disumbangkan ke negara-negara yang membutuhkan infrastruktur olahraga.

 

Stadion Education City memiliki keistimewaan berbentuk berlian bergerigi, yang berkilauan ketika siang hari dan bersinar di malam hari akan turut menjadi saksi perebutan trofi Piala Dunia Qatar 2022.

  1. Stadion Education City

Dijuluki Berlian Padang Pasir, Stadion Kota Pendidikan berbentuk berlian bergerigi, yang berkilauan ketika siang hari dan bersinar di malam hari.

Berada di Arrayan, pusat kota pendidikan dan kampus Qatar foundation dapat menampung 45.350 penonton.

Konsep ramah lingkungan, juga diusung oleh stadion ini ditandai dengan 20 persennya dibuat dari bahan daur ulang.

Diarsiteki oleh Fenwick-Iribarren Architects serta kontraktor desain dan Bangun adalah JPAC JV, yang menunjuk Pattern sebagai arsitek desain utama dan BuroHappold untuk desain teknik.

Seperti stadion lainnya di Qatar, stadion Education City atau Kota Pendidikan juga memanjakan para pengunjung dengan pendingin super canggih dan sensor karbondioksida serta ventillasi benar-benar terjaga.

Stadion Education City menerima peringkat GSAS bintang lima seperti Stadion Lusail dan Stadion Internasional Khalifa.

Pengakuan diberikan atas desain, konstruksi, dan karakteristiknya yang unik, termasuk kemudahan perjalanan ke lapangan, penggunaan bahan yang ramah lingkungan, hingga pemakaian sistem pencahayaan LED yang hemat energi.

GSAS adalah sistem penilaian di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA), yang memberi peringkat bangunan dan infrastruktur untuk dampak ke depannya.

Timnas yang akan bertanding di Stadion Education City diantaranya Denmark, Uruguay, Tunisia, Korea Selatan, Polandia, Arab Saudi, Ghana dan Prancis.***

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler