Olimpiade Tokyo Sarat Suap, Eksekutif Panitia Kembali Diciduk

3 Oktober 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi Peselancar Indonesia Rio Waida menjajal ombak saat tampil di Olimpiade Tokyo 2020 di Pantai Tsurigasaki, Tokyo, Jepang. /ANTARA/HO-NOC Indonesia/

TOKYO, KALBAR TERKINI - Penyidikan kasus suap dalam penyelenggaraan Olimpiade Tokyo terus digenjot.

Kejaksaan Tokyo kembali menangkap seorang tersangka, Haruyuki Takahashi (78) ditangkap untuk ketiga kalinya pada Selasa, 27 September 2022.

Penangkapan ini karena Takahashi diduga menerima suap dari perusahaan lain.

Jumlah yang diketahui kali ini sekitar 15 juta yen (103.800 juta dolar AS) dari Daiko Advertising Inc.

Baca Juga: Peristiwa Hari Ini 5 September, Pembantaian Munich saat Olimpiade Muenchen 1972 Tewaskan 11 Atlet Israel

Mantan eksekutif panitia penyelenggara Olimpiade itu diduga terlibat suap atas sponsor Olimpiade.

Kasus ini melibatkan pembuat pakaian Aoki Holdings Inc, dan perusahaan penerbitan Kadokawa Corp.

Kazumasa Fukami (73), kenalan Takahashi, juga ditangkap kembali dalam kasus yang sama.

Fukami mengepalai perusahaan konsultan Commons2 Inc.

Selain itu, Yoshikazu Taniguchi (57), seorang pejabat eksekutif Daiko yang berbasis di Osaka, baru saja ditangkap dalam kasus sama.

Baca Juga: Mengenal Mischka Aoki dan Devon Kei Enzo, Sosok Peraih 85 Medali Olimpiade Matematika dan Sains Internasional

Menurut Kantor Jaksa Penuntut Umum Distrik Tokyo, Takahashi diduga pula adalah memiliki Daiko.

Takahashi mentransfer sekitar 15 juta yen suap ke Commons2 selama empat kali angsuran pada Januari 2019- Februari 2022.

Transfer dilakukan setelah perusahaan itu menerima permintaan dari Taniguchi.

Permintaan ini untuk menjadikan Daiko sebagai agen kerjasama untuk Olimpiade.

Baca Juga: Uang Seragam Staf dan Logo Olimpiade Tokyo Dikorupsi Anggota Dewan Komite

Hal itu memungkinkannya bisa bekerja sebagai subkontraktor.

Panitia penyelenggara Olimpiade menugaskan raksasa periklanan Dentsu Inc untuk memilih, dan mendapatkan sponsor resmi.

Dentsu adalah tempat Takahashi pernah bekerja,

Dentsu telah mengalihkan sebagian tugasnya untuk Olimpiade ke biro iklan lain.

Mereka ditunjuk sebagai agen kerjasama penjualan dengan persetujuan panitia penyelenggara.

Kantor kejaksaan menyatakan yakin bahwa Takahashi mendekati Dentsu.

Takahashi telah menjadikan Daiko sebagai agen untuk bekerja sama, dan menerima bayaran sebagai gantinya.

Jaksa mendakwa Takahashi dan Fukami karena menerima suap pada 27 September terkait kasus melibatkan Kadokawa.

Kantor tersebut juga mendakwa untuk kasus yang sama terhadap Toshiyuki Yoshihara (64), mantan eksekutif Kadokawa.

Juga Kyoji Maniwa (63), mantan kepala kantor Tokyo Games perusahaan, karena memberikan suap.

Takahashi dan Fukami diminta oleh Ketua Kadokawa Tsuguhiko Kadokawa, (79), dan pejabat lainnya.

Ini untuk membantu Kadokawa terpilih menjadi sponsor Olimpiade, menurut kantor kejaksaan.

Kemudian, keduanya meminta Kadokawa membayar 76 juta yen, melalui 10 kali angsuran.

Tujuannya adalah kepada Commons2 pada Juli 2019-Januari 2021, yang dianggap sebagai suap oleh jaksa.

Kadokawa ditangkap atas tuduhan suap pada 14 September, delapan hari setelah penangkapan Yoshihara dan Maniwa.

Takahashi telah didakwa atas tuduhan penyuapan karena menerima 51 juta yen dari Aoki, terutama atas pemilihan sebagai sponsor.***

Sumber: The Asahi Shimbun

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Asahi Shimbun

Tags

Terkini

Terpopuler