KALBAR TERKINI – Road To Final Sudirman Cup 2021: Belum Pulang Kampung Sejak 1989, Berikut Semua Fakta yang Perlu Anda Ketahui.
Berikut fakta lengkap Sudirman Cup dilansir Kalbarterkini.com dari BWF.org.
APA ITU PIALA SUDIRMAN?
Piala Sudirman adalah Kejuaraan Beregu Campuran Dunia yang menguji kekuatan tim secara menyeluruh.
Setiap seri dalam kompetisi terdiri dari lima pertandingan — Tunggal Putra, Tunggal Putri, Ganda Putra, Ganda Putri, dan Ganda Campuran.
Piala ini dinamai Dick Sudirman, salah satu pendiri Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI).
SEBERAPA SERING PIALA SUDIRMAN DIADAKAN?
Acara ini diadakan setiap dua tahun sejak debutnya pada tahun 1989.
Piala Sudirman pertama dimainkan di Stadion Gelora Bung Karno di Indonesia dari 24 hingga 29 Mei 1989 dan diadakan bersamaan dengan Kejuaraan Dunia, tetapi pada tahun-tahun bergantian.
Dengan edisi kedelapan (2003, di Eindhoven), itu menjadi acara yang berdiri sendiri.
TIM MANA YANG PALING BANYAK MEMENANGKAN KEJUARAAN?
China adalah tim tersukses dengan sepuluh gelar Piala Sudirman. China memenangkan gelar keenam berturut-turut di Dongguan pada tahun 2015.
Dengan pengecualian tahun 2003, China telah memenangkan setiap edisi Kejuaraan Beregu Campuran Dunia sejak 1995.
APA INSPIRASI DI BALIK DESAIN PIALA?
Piala Sudirman menyatukan unsur bulu tangkis dan warisan budaya Indonesia – negara pemberi piala.
Dibuat untuk menghormati Dick Sudirman, piala ini terbuat dari perak padat berlapis emas 22 karat.
Berdiri setinggi 80 cm, berdiri di atas alas segi delapan yang terbuat dari kayu jati terbaik.
Badan cangkirnya berbentuk seperti kok, sedangkan tutupnya didesain seperti Candi Borobudur yang terkenal di dunia di Indonesia.
Baca Juga: Final Sudirman Cup 2021: Shi Yu Qi Jadi Penentu Setelah Tumbangkan Tunggal Putera Korea Heo Kwanghee
Gagangnya berbentuk seperti benang sari, melambangkan benih bulutangkis.
Trofi tersebut dibuat oleh Perusahaan Masterix Bandung dengan biaya USD 15.000 saat diserahkan kepada Federasi Bulu Tangkis Internasional pada Mei 1989.
BAGAIMANA FORMAT KOMPETISI BERKEMBANG?
Format telah melihat perubahan halus selama bertahun-tahun. Hingga tahun 2003, Grup 1 (negara elit yang memperebutkan gelar dan bukan hanya tempat) memiliki enam tim dalam dua grup; dua tim teratas di setiap grup akan masuk ke semifinal.
Pada tahun 2005, Grup 1 memiliki delapan tim dalam dua grup, sedangkan pada tahun 2011, 12 tim masuk di grup elit, yang dibagi menjadi empat sub grup yang masing-masing terdiri dari tiga tim.
Dua tim teratas dari masing-masing sub-grup akan memasuki perempat final.
SIAPA JUARANYA?
. 1989 – Jakarta (Indonesia); Juara – Indonesia
• 1991 - Kopenhagen (Denmark); Juara – Korea
• 1993 – Birmingham (Inggris); Juara – Korea
• 1995 - Lausanne (Swiss); Juara – Tiongkok
• 1997 – Glasgow (Skotlandia); Juara – Tiongkok
• 1999 – Kopenhagen (Denmark); Juara – Tiongkok
• 2001 – Sevilla (Spanyol); Juara – Tiongkok
• 2003 – Eindhoven (Belanda); Juara – Korea
• 2005 – Beijing (Cina); Juara – Tiongkok
• 2007 – Glasgow (Skotlandia); Juara – Tiongkok
• 2009 – Guangzhou (Cina); Juara – Tiongkok
• 2011 – Qingdao (Cina); Juara – Tiongkok
• 2013 – Kuala Lumpur (Malaysia); Juara – Tiongkok
• 2015 – Dongguan (Cina); Juara – Tiongkok
• 2017 – Gold Coast (Australia) - Tiongkok
• 2019 – Gold Coast (Australia) - Tiongkok.***