Kronologi Tarik Tambang Maut di Makassar,Berawal dari Keinginan Pecahkan Rekor MURI yang Diikuti 5.000 Peserta

- 19 Desember 2022, 20:55 WIB
Nampak peserta Tarik Tambang yang diinisiasi IKA UNHAS. Korban yang meninggal, Masyita yang di lingkari putih.
Nampak peserta Tarik Tambang yang diinisiasi IKA UNHAS. Korban yang meninggal, Masyita yang di lingkari putih. /

KALBAR TERKINI - Empat peserta pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) tarik tambang yang digelar Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas)  masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Labuang Baji, Makassar.

Satu korban mengalami luka parah di bagian kepala dan tulang.

Dalam peristiwa maut di kegiatan rekor MURI tarik tambang IKA Unhas itu ada satu orang peserta yang meninggal bernama Masyita

Korban meninggal setelah kepalanya terbentur beton pembatas jalan saat tali tambang putus.

Lomba tarik tambang tersebut melibatkan sekitar 5.000 peserta baik dari alumni Unhas maupun warga Makassar.

Panjang tali tambak yang digunakan sekitar tali 1.540 meter yang terbentang dari Jalan Ratulangi hingga Jalan Jendral Sudirman.

Baca Juga: KRONOLOGI Tewasnya Kader PKK Saat Acara Tarik Tambang IKA UNHAS, Terseret Tali Hingga Terbentur Beton

Peserta kemudian dibagi menjadi dua tim untuk saling bertanding, yakni 2500 melawan 2500 orang.

Satu di antara peserta, Muh Fahmi Erwin, mengatakan tali tambang tersebut terputus saat akan ditarik.

Erwin mengatakan kejadian tersebut bermula ketika para peserta tengah menunggu aba-aba untuk memulai perlombaan tarik tambang.

"Di lokasi kegiatan itu, karena kami menunggu lama, menunggu aba-aba, instruksi, untuk melangsungkan kegiatan tarik tambang itu.

Kan talinya sudah terbentang tapi agak lama kami menunggu," ungkap Erwin.

Hingga menjelang pukul 08.00 WIB pagi, masih belum ada aba-aba dari panitia pelaksana.

Sehingga para peserta termasuk korban lantas berniat mencari tempat untuk berteduh lantaran kondisi cuaca Makassar sejak malam hingga subuh diguyur hujan dengan intensitas yang ringan.

Baca Juga: Update Kasus Bupati Meranti: Kemendagri Sebut Data Muhammad Adil Bukan yang Terbaru

"Tidak ada instruksi aba-aba untuk dimulai pertandingan.

Sampai kira-kira menjelang pukul 8 lewat, itu sudah mendung.

Langit sudah hitam, hingga kami sudah mau mengambil posisi untuk berteduh.

Halaman:

Editor: Yulia Ramadhiyanti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah