Namun bukannya mereda, keadaan semakin mengerikan ketika para suporter mencoba menghidar dari tembakan gas air mata.
Mereka yang ingin menyelamatkan diri, berlari menuju tempat yang dirasa aman, namun karena stadion cukup padat, malah membuat mereka saling dorong dan saling injak.
Banyak dari penonton yang mengalami sesak napas akibat asap gas air mata.
Bahkan dari cuitan di media sosial, ada yang menyebutkan orangtua kehilangan anaknya lantaran situasi panik yang tidak terkendali akibat tembakan gas air mata polisi tersebut.
Akibat Kerusuhan yang terjadi di lapangan Stadion Kanjuruhan ini, dua mobil polisi rusak parah dan ada yang terbakar.
Tak sampai disitu, ada orang yang tak bertanggung jawab melakukan pengrusakan dan pembakaran fasilitas stadion, seperti pagar dan lainnya.
Keributan di dalam stadion menular hingga ke luar.
Kendaraan polisi menjadi bahan amukan masa, total ada 8 kendaraan yang mengalami kerusakan.