KOMINFO dapat Balasan Dari Hacker Bjorka, Ini Isinya yang Muat Kalimat Idiot, Untuk Siapa?

- 8 September 2022, 09:54 WIB
Hacker Bjorka Balas Pesan Kominfo Soal Penjualan Data 1,3 Miliar: Berhenti Menjadi Bodoh
Hacker Bjorka Balas Pesan Kominfo Soal Penjualan Data 1,3 Miliar: Berhenti Menjadi Bodoh /Ilustrasi Pixabay/Geralt

KALBAR TERKINI  – Kominfo mendapat pesan menohok dari Hacker Bjorka usai diminta menghentikan serangan siber di indonesia.

Hacker Bjorka memberikan kalimat pedas, imbas pesan yang disampaikan pihak Kominfo pada peretas atau Hacker tersebut.

Pesan Kominfo pada Hacker atau persetas berbunyi agar Hacker berhenti melakukan serangan siber di Indonesia.

Menanggapi permintaan tersebut, Hacker Bjorka sampai menuliskan balasan bernada nyeleneh dan meminta Kominfo berhenti untuk berbuat bodoh atau idiot.

Baca Juga: HARI Terakhir Pendaftaran Petugas Pendataan REGSOSEK di BPS Pontianak, Ini Syarat dan Link Pendaftarannya

Balasan dari Bjorka itu dimuat pada utas (thread) Breached Forums dengan judul "My Message to Indonesian Goverment".

Kalau diartikan dalam Bahasa Indonesia adalah pesan saya untuk pemerintah Indonesia.

Postingan Bjorka itu diunggah sekitar pukul 16.00 WIB.

Tak lupa postingan tersebut memuat tangkapan layar dari pemberitaan media online di Indonesia.

Baca Juga: SINOPSIS dan Jadwal Tayang The Invitation, Kisah Horor Seorang Wanita yang Terjebak Pernikahan dengan Vampir

"Kominfo Message to Hackers: If You Can, Don't Attack" atau pesan Kominfo ke peretas: Kalau bisa, jangan menyerang.

Lalu Bjorka menuliskan balasannya, sebagai berikut:

My Message to Indonesian Goverment: Stop being an idiot"

Atau pesan saya untuk pemerintah Indonesia: jangan bodoh.

Baca Juga: HARI TERAKHIR Job Fair Jawa Timur 2022, Sediakan 6.894 Lowongan Kerja Catat Lokasi dan Formasi yang Disediakan

Adapun balas membalas pesan ini bermula saat adanya informasi kebocoran data.

Beberapa waktu lalu, anggota forum online Breached Forums dengan username "Bjorka" mengekspos dan menjual data.

Data tersebut berisi 1,3 miliar nomor HP dan nomor KTP yang disebut milik masyarakat Indonesia.

Namun mengenai kebocoran data ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), serta operator seluler sudah membantahnya.

Kemudian pihak Kominfo menyampaikan pesan kepada hacker (peretas) agar tidak melakukan serangan siber di Indonesia.

Kalimat tersebut disampaikan oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kominfo, Semuel Abrijani.

Saat itu, Samuel sedang melakukan konferensi pers di Gedung Kominfo, Jakarta Pusat, pada hari Senin, 5 September lalu.***

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah