Virus Hendra, 70 persen yang Tepapar Meninggal, Berikut Cara Penularan, Gejala, dan Pencegahannya

- 20 Mei 2022, 09:07 WIB
Ilustrasi, VIRUS HENDRA, Apa Itu? Bisa Menular ke Kuda dan Manusia
Ilustrasi, VIRUS HENDRA, Apa Itu? Bisa Menular ke Kuda dan Manusia /Tangkap Layar/Pexels/Pixabay/

KALBAR TERKINI - Epidemiolog Dicky Budiman menyebut virus Hendra sebenarnya sudah lama ditemukan ini merupakan penyakit endemi yang hanya ditemukan di sejumlah wilayah.

Sejak dilaporkan 1994 silam, virus Hendra tercatat memiliki angka kematian di atas 50 persen, baik pada hewan dan manusia.

Virus Hendra berasal dari kelelawar pemakan buah, 'korban' terpapar paling banyak dilaporkan pada hewan kuda.

Kuda yang terinfeksi akibat terpapar kotoran dari kelelawar pemakan buah umumnya mengalami kondisi fatal.

Baca Juga: Penggantian Warna Pelat Nomor Kendaraan Mulai Berlaku Juni 2022, Berikut Aturan Lengkapnya

Sekitar 80 persen dari total kasus tak tertolong. Ancaman serupa juga mengintai manusia.

Pada manusia pun 70 persen kalau terpapar ya mematikan, 7 dari 10 orang manusia yang terkena virus Hendra ini meninggal.

Virus hendra atau disebut HeV sering ditemukan pada akhir bulan Mei hingga akhir Agustus, namun penularannya diyakini bisa terjadi di semua musim

Selain mengetahui apa itu virus hendra, masyarakat juga perlu tahu cara penularannya.

Baca Juga: Amankah Mengkonsumsi Daging Hewan yang Telah Terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)?

Virus ini dapat terjadi apabila seseorang melakukan kontak erat langsung pada kuda yang terinfeksi, seperti:

- Terinfeksi setelah terkena paparan cairan tubuh kuda yang terinfeksi.

- Melakukan otopsi kuda tanpa mengenakan peralatan pelindung yang sesuai.

- Terkena droplet atau sekresi pernapasan.

Gejala virus hendra umumnya dapat berkembang antara lima sampai 21 hari setelah kontak erat dengan hewan yang terinfeksi, seperti kuda.

Adapun gejalanya, seperti:

-Demam
-Batuk
-Sakit tenggorokan
-Sakit kepala
-Kelelahan
-Adapun gejala yang serius, seperti:

-Meningitis atau ensefalitis (radang otak) dapat berkembang
Kejang-kejang hingga koma.

Namun berdasarkan sumber lain, gejala virus hendra juga bisa menyebabkan seseorang kesulitan bernapas, kantuk yang tidak biasa, hingga kebingungan.

Cara mencegah penyebaran virus hendra yang perlu diterapkan, seperti:

- Menerapkan kebersihan yang baik saat berada di sekitar kuda.

- Jangan mencium kuda di moncongnya (terutama jika kuda itu sakit).

- Tutupi luka atau lecet pada kulit yang terbuka sebelum memegang kuda dan cuci tangan dengan baik dengan sabun dan air, terutama setelah memegang mulut atau hidung kuda.

- Jika cairan tubuh atau kotoran kuda mengenai kulit yang tidak terlindungi, area tersebut harus dicuci dengan sabun dan air sesegera mungkin.

- Jika kuda mendadak sakit dan kemungkinan terinfeksi virus hendra, hanya boleh sedikit orang yang merawat kuda tersebut.

- Menggunakan alat pelindung diri yang tepat untuk mencegah kontaminasi kulit, mata, hidung dan mulut dari cairan tubuh kuda.

- Petugas kesehatan akan mengambil pendekatan yang hati-hati dan memakai alat pelindung diri saat merawat orang yang dicurigai atau dipastikan terinfeksi.

- Jika telah terkena virus hendra, seseorang tidak boleh mendonorkan darah atau jaringan lain sampai bersih dari infeksi.***

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x