KALBAR TERKINI - Kehadiran kembali Negara Islam Indonesia (NII) diduga terkait pula dengan manuver Presiden Soeharto pada Pemilu 1971 ketika merekrut para mantan anggota kelompok teroris ini.
Para anggota NII atau Darul Islam (DI) yang para dedengkot nota bene sudah ditempas oleh TNI dan dibubarkan pada 1960-an, ternyata direkrut untuk mengamankan suara Golkar di Provinsi Jawa Barat, tempat kelahiran sekaligus kandang NII.
"Soeharto merencanakan pemilihan pertama Orde Baru, dan anggota DI dikumpulkan oleh intelijen Indonesia untuk reuni tiga hari," kata Sidney Jones, pengamat terorisme yang juga Penasehat Senior International Crisis Croup (ICG).
Dalam laman ICG, 18 Agustus 2010, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com, Sidney menulis:
"Harapan dari reuni itu bahwa DI yang dihidupkan kembali akan membantu mengamankan kemenangan di Jawa Barat untuk ormas baru bernama Golkar."
Adapun terungkapnya kehadiran NII harus segera diikuti langkah-langkah sangat tegas dari pemerintah untuk menumpas NII hingga ke akar-akarnya.
Kehadiran NII sebagaimana terungkap menjelang medio April 2022 di Provinsi Sumatera Barat sangat membahayakan.