WASPADA! Penyintas Omicron Sebar Virus Hingga 10 Hari dan Mudah Merasa Lelah. Berikut Penyebabnya

- 26 Februari 2022, 20:15 WIB
Ilustrasi  Keparahan dari varian Omicron umumnya derajat ringan  / Pixabay /Alexandra_Koch
Ilustrasi Keparahan dari varian Omicron umumnya derajat ringan / Pixabay /Alexandra_Koch /

KALBAR TERKINI - Kepala Petugas Kesehatan Masyarakat Kanada Dr. Theresa Tam mengatakan bahwa penularan varian Omicron lebih lama dibandingkan varian virus sebelumnya.

Pelepasan virus dan tidak benar-benar menurun hingga hari ke 10 atau setelah timbul gejala atau pengumpulan spesimen sesudah diagnosis.

Studi tersebut memperlihatkan viral load tertinggi di antara pasien Omicron terjadi 3-6 hari setelah gejala mulai muncul dan menghilang sekitar 10 hari.

Hasil penelitian ini serupa dengan tinjauan data di Inggris yang diterbitkan awal bulan ini.

Baca Juga: BERIKUT GEJALA OMICRON yang Harus Diwaspadai, Cara Menghindari dan Mengobatinya

Baca Juga: Tak Terima Layangan Putus Dibajak, MD dan WeTV Minta Bantuan Hotman Paris

Karena itu, Pemerintah Inggris memperpanjang masa isolasi bagi pasien Omicron demi memastikan bahwa mereka sudah tidak menyebarkan virus.

Namun tidak sedikit para penyintas omicron ini mudah merasakan lelah setelah sembuh.

Mengutip Keterangan National Health Service Inggris (NHS), kondisi mudah lelah dirasakan oleh sebagian orang gejala Covid-19 yang dapat berlangsung berminggu-minggu bahkan hingga hitungan bulan setelah infeksi hilang.

"Ini yang disebut dengan sindrom pasca Covid-19 atau 'Long Covid'," tulis penjelasan NHS mengutip laman resminya, Sabtu, 26 Februari 2022.

Baca Juga: V BTS Terinfeksi COVID-19 Gejala Dialami Sakit Tenggorokan dan Demam, Mengikuti Suga, RM, Jin, dan Jimin

NHS menjelaskan 'Long Covid' terjadi karena waktu yang dibutuhkan tiap orang untuk pulih pasca Covid-19 memang berbeda.

Ada orang yang merasa lebih baik dalam beberapa hari atau minggu.

Sebagian besar orang baru merasakan sembuh total dalam waktu 12 minggu. Namun, ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama.

Menurut para peneliti, kondisi ini tidak terkait dengan seberapa parah gejala yang dirasakan saat penyintas pertama kalinya terkena Covid-19.

Karena orang yang memiliki gejala ringan masih dapat memiliki sindrom long covid.

Covid varian Omicron yang pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan tersebut telah menyumbang lonjakan kasus di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Australia, Singapura, dan Turki. ***

 

Editor: Ponti Ana Banjaria

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x