"Terbuat dari seluruh tulang belakang anak yang menderita osteoporosis," tulisnya pada captions.
Dilansir dari insider.com, Arnold Putra mendapatkan tulang belakang tersebut dari perusahaan berlisensi.
Namun ketika pihak insider.com meminta Arnold untuk menunjukkan surat lisensi tersebut, Arnold menolak dengan alasan perjanjian kerahasiaan yang harus Ia patuhi.
Sebagai jawaban untuk bahan dari lidah hewan buaya, Arnold Putra mengakui bahwa bahan tersebut didapatkan dari industri daging dan kulit buaya.
Namun ia mengatakan bahwa perlu sedikit usaha ekstra untuk membuat lidah buaya sesuai dengan desain awal yang ia ciptakan.
Sedangkan untuk tulang belakang yang jadi material tasnya berasal dari perusahaan berlisensi di Kanada.
Menurutnya, perusahaan itu menerima spesimen manusia yang disumbangkan untuk obat-obatan, dan kadang-kadang pula menjualnya ketika ada kelebihan.***