"Ini bukan hanya soal pemindahan ibukota, tapi juga masalah kedaulatan negara, masak anda Mas Prabowo tidak jeli," ujarnya.
Edy pun sempat menyebut, ibukota baru nantinya akan didominasi warga Republik Rakyat Tiongkok (RRT) alias China.
"Ibukota negara baru itu siapa yang mau tinggal di sana, orang PNS aja nggak mau tinggal di sana, maka yang akan banyak tinggal di sana orang-orang China," katanya.
Keresahan ditimbulkan Edy Mulyadi tersebut hingga Senin pagi masih memunculkan emosi di warga dunia maya.
Di Twitter, #TangkapEdyMulyadi masih menjadi trending hingga pagi ini, sebanyak 22,9 ribu orang menyuarakan hal yang sama.
Tak hanya warganet, tokoh Kalimantan Selatan, Habib Faturahhman Bahassyim, menilai apa yang disampaikan Edy Mulyadi sudah sangat keterlaluan.
Dilansir dari postingan di twitter @CapresAbadi, seorang Habib menyebut apa yang disampaikan Edy bisa memicu keresahan di masyarakat Kalimantan khususnya.
"Apa yang disampaikan Edy Mulyadi sudah sangat keterlaluan, saya mengkritik keras apa yang disampaikan," ujarnya.