Network
Negara kita pun tak luput dari serangan flu Spanyol. Menurut laporan The Conversation, pandemik ini menelan 906 ribu korban di Pulau Jawa dari September 1918 hingga September 1919.
Selama wabah ini berlangsung, kondisi Indonesia cukup memprihatinkan. Tenaga medis kewalahan, orang-orang tak berani keluar rumah, sehingga perekonomian pun menurun. Terlebih lagi, saat itu Indonesia masih berada di tangan pemerintah kolonial Hindia Belanda.
- Polio
Polio merupakan penyakit saraf yang bisa menimbulkan kelumpuhan permanen. Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung serta makanan dan minuman yang terkontaminasi virus polio.
Baca Juga: Susu Beruang Dapat Menyembuhkan Covid-19, Begini Respon Dari Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa polio cukup sering menyerang wilayah Asia Tenggara. Indonesia bahkan baru mendapatkan sertifikat bebas polio di tahun 2014.
Walau demikian, masyarakat masih harus waspada dan meningkatkan kesadaran untuk mendapatkan vaksin polio. Terus ikuti imunisasi pada anak-anak sehingga Polio tak kembali menyerang.
- Difteri
Difteri paling parah terjadi di tahun 2017. Data dari Kementerian Kesehatan menyebutkan ada 20 provinsi yang terserang dengan total kasus mencapai 622.
Baca Juga: Zodiak Juli 2021 : Denny Darko Meramal Zodiak yang Paling Rentan Terpapar Covid-19, Apa Isinya?
Difteri begitu cepat menyebar karena ditularkan melalui droplet, mirip Covid-19. Tak hanya itu, penyakit ini juga mematikan.
Amerika Serikat (CDC), tingkat kematiannya mencapai 10 persen dan bisa meningkat hingga 20 persen bila dialami oleh anak-anak usia di bawah 5 tahun.***
