Tenggelam di Kedalaman 850 Meter, Terjadi Retakan Besar pada KRI Nanggala-402

- 25 April 2021, 14:03 WIB
Penghormatan terhadap Kapal Selam KRI Nanggala-402 sebelum dinyatakan tenggelam di perairan Bali.
Penghormatan terhadap Kapal Selam KRI Nanggala-402 sebelum dinyatakan tenggelam di perairan Bali. /KALBAR TERKINI/MULYANTO ELSA

 

JAKARTA, KALBAR TERKINI - Kapal Selam Repulbil Indonesia (KRI) Nanggala-402, akhirnya dinyatakan tenggelam.

Status terakhir Sang Monster Hiu Kencana adalah subsunk dengan On Eternal Patrol.

Status ini ditetapkan usai tiga hari dinyatakan hilang kontak, tepatnya pada Rabu, 21 April 2021 pukul 03.00 WITA.

Baca Juga: On Eternal Patrol Terkait KRI Nanggala 402, Begini Penjelasan Lengkapnya

Pada Sabtu, 24 April 2021, Kapal Selam TNI AL itu terdeteksi tenggelam di kedalaman 850 meter akibat retakan besar.

Terdapat bukti-bukti otentik yang menguatkan hingga status berubah dari submiss (kapal selam tenggelam) menjadi subsunk (kapal selam hilang).

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono memaparkan adanya bukti otentik bahwa KRI Nanggala tenggelam (subsunk).

"Dengan adanya bukti otentik Nanggala, maka pada saat ini kita isyaratkan dari submiss menjadi subsunk," ujar Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono dalam konferensi pers di Bali, Sabtu, 24 April 2021.

Bukti otentik yang ditemukan yakni alas yang biasa dipakai untuk shalat, spons atau busa sebagai penahan panas agar tidak terjadi kondensasi pada ruang bertekanan hingga komponen pelurus tabung torpedo.

Baca Juga: Keponakan Prabowo Subianto: Letda Laut Sigar, Kru KRI Nanggala 402 terus Didoakan Istri

Kemudian pembungkus pipa pendingin bertuliskan keterangan berbahasa Korea, cairan dalam botol oranye yang berisi oli pelumas periskop, serta bukti cairan solar.

Laksaman TNI Yudo, menegaskan kapal selam tenggelam karena retakan yang cukup besar, bukan karena ledakan.

"Bukan ledakan, kalau ledakan ambyar semua," ujarnya.

Retakan terjadi secara bertahap di tiap tingkat kedalaman. Karena retakan jadi secara bertahap di bagian tertentu, dia turun ada fase-fase dari kedalaman 300 m, 400 m, 500 m ada keretakan.

Retakan besar itu pula yang membuat sejumlah barang yang ada di dalam kapal keluar ke permukaan.

Baca Juga: [Update] Tragedi Kapal Selam KRI Nanggala-402: Barang-barang ABK Mulai Terapung

"Barang-barang ini sebenarnya ada di dalam. Apalagi yang pelurus torpedo keluar berarti terjadi keretakan besar," ujarnya.

Tim TNI AL dan pendukung pencarian telah mendeteksi keberadaan KRI Nanggala-402 di kedalaman 850 meter.

"Unsur-unsur kita yang melaksanakan pendeteksian dan unsur-unsur lain akan berusaha keras, karena kedalaman laut yang dideteksi adalah kedalaman 850 meter," papar mantan pangkogabwilhan ini.

Dengan kondisi tersebut, kata Yudo, tim dipastikan menghadapi kesulitan hingga risiko yang tinggi.

"Ini riskan dan memiliki kesulitan tinggi untuk ROV (Remotely Operated Vehicle) dan pengangkatan nantinya," ujarnya.

Baca Juga: Hilangnya KRI Nanggala 402 Jadi Trending Pencarian di Amerika Serikat

Selanjutnya, tim bersiap melakukan evakuasi medis terhadap awak kapal selam yang masih bisa ditemukan.

"Pada fase ini kita siapkan untuk evakuasi medis terhadap ABK yang masih kemungkianan ada yang selamat. Anggota yang selamat akan kita evakuasi baik ke Surabaya atau ke Banyuwangi," ujar KSAL. ***

Editor: Ponti Ana Banjaria


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah