Ponpes Al-Zaytun Dikabarkan Eksklusif dan Tak Bisa Diinvestigasi, Ridwan Kamil: Itu Nanti Wilayah MUI

29 Mei 2023, 00:04 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil akui Pondok Pesantren Al-Zaytun berada di bawah MUI dan pemerintah tak bise intervensi. /

KALBAR TERKINI - Senin 22 Mei 2023, terlihat puluhan santri di Pondok Pesantren Al-Zaytun diperiksa pihak kepolisian untuk mencari barang bukti tentang keterlibatannya dengan NII.

Dalam pemeriksaan tersebut, polisi menemukan beberapa bukti potongan kertas yang berisikan tentang pembaiatan santri kepada NII.

Tak hanya itu, saat dilakukan penggerebekan, pesantren yang pada umumnya wanita diwajibkan untuk menutup aurat, namun seakan tidak berlaku di Ponpes Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat.

Pasalnya, dari puluhan santriwati yang diperiksa hanya beberapa saja diantaranya yang mengenakan jilbab.

Baca Juga: Berita Bahagia untuk Para PNS, Kemenkeu Pastikan Gaji 13 Cair 5 Juni 2023, Berikut Besaran yang Diterima

Sedangkan, santriwati lainnya tidak mengenakan hijab dan bahkan ada yang mengebakan baju lengan pendek.

Sementara itu, Ketua MUI Indramayu, KH Satori menyebut menyebut ponpes Al-Zaytun eksklusif dan tidak bisa diintervensi.

"Memang Al-Zaytun itu kan pesantren di Indramayu, eksklusif kita tidak bisa intervensi apa-apa dan kalaupun kita tidak suka juga susah," ujar KH Satori.

Menurutnya, intervensi dari pemerintah juga terkadang tidak ditanggapi ponpes tersebut.

KH Satori mengungkapkan warga Indramayu tidak pernah bangga dengan keberadaan Ponpes Al-Zaytun.

MUI Indramayu juga dinilainya tidak bisa melakukan banyak hal.

Baca Juga: Narkoba Zombie Sudah Mewabah di Inggris, Sudahkah di Indonesia? 35 Remaja Kendari Jadi Korban 2017 yang Lalu

"Jadi terkait dengan itu, ya kami tidak bisa mengintervensi sebab walaupun berada di Indramayu, masyarakat Indramayu tidak pernah bangga adanya Al-Zaytun di Indramayu gitu.

Sebab lagi-lagi ya eksklusif segala sesuatunya tidak mau dicampuri orang lain," tambahnya.

Sementara itu, Ridwan Kamil mengatakan jika polemik yang terjadi karena salat tak biasa di Ponpes Al-Zaytun masuk dalam ranah Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Itu nanti wilayah kewenangannya kepada MUI bukan kewenangan administrasi pemerintahan, masalah fiqih ya wewenangnya," kata Ridwan Kamil.

Baca Juga: Mengenal Xylazine, Obat Penenang Hewan yang Sebabkan Manusia Berperilaku Seperti Zombie

Menurutnya saat ini Pemprov Jabar tidak bakal melakukan tindakan apapun soal polemik Al-Zaytun.

Namun bukan tidak mungkin jika nantinya ada tindak lanjut jika MUI mengeluarkan rekomendasi.

Respon juga diberikan oleh Ustadz Abdul Somad atau yang lebih dikenal dengan UAS dan membuatnya murka, usai video pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun menyanyikan lagu salam yahudi di masjid.

Pada kesempatan tersebut Panji Gumilang meminta para1 santri dan tamu undangan untuk bersama-sama menyanyikan lagu berjudul "Hanevu Shalom Alaichem", yang terakhir diketahui lagu bangsa Yahudi.

"Itu salam yahudi, bodoh," tegas UAS mengungkapkan kekesalannya dalam unggahan video berdurasi 1 menit 3 detik tersebut.

Menurut UAS, Panji Gumilang seharusnya ditangkap dan menganggap Panji Gumilang adalah antek-antek Yahudi.***


Editor: Yulia Ramadhiyanti

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler