KALBAR TERKINI - Pondok Pesantren Al -Zaytun Indramayu, Jawa Barat yang beberapa waktu lalu mulai viral karena shaf salat berjamaah laki-laki dan perempuan disatukan, kini satu-persatu santri mulai berpamitan meninggalkan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun.
Hal tersebut diketahui dari kanal Youtube @Ajhabibi yang memperlihatkan kekhawatiran pendiri Pondok Pesantren Al-Zaytun, Panji Gumilang ketika menyampaikan tausyiahnya kepada santri dan santriwati.
Dalam tausiyahnya tersebut Panji Gumilang berpesan jangan terpengaruh dengan berita diluar sana.
Terbuktinya penyimpangan di Ponpes Al Zaytun Indramayu ini, dikatakan Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Noval Assegaf alias Gus Noval cukup menjadi alasan kenapa pesantren tersebut harus ditutup.
Investigasi dan penelitian yang terbukti adanya penyimpangan di Ponpes Al Zaytun Indramayu ini sudah dilakukan oleh tim bentukan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan tim Tim Investigasi Aliran Sesat (TIAS).
Investigasi tersebut dilakukan karena NII KW IX adalah salah satu gerakan sempalan dari gerakan NII yang dipimpin oleh Panji Gumilang alias Abdul Salam alias Prawoto.
Berikut penyimpangan ajaran Islam di Pesantren Al-Zaytun yang dikumpulkan Kalbar Terkini dari beberapa pemberitaan:
1. Lagu ritual Yahudi digaungkan di Ponpes Al Zaytun.
Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang yang meminta seluruh tamu dan santri untuk hadir menyanyikan lagu Yahudi berbahasa Ibrani yang berjudul Hevenu Shalom Alechem.