Menko PMK Pastikan Pemerintah tak Dirugikan Terkait Kasus Kuburan Beras Presiden, JNE: Kami yang Tanggung

3 Agustus 2022, 20:20 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. /Instagram/@muhadjir_effendy/

  KALBAR TERKINI - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan bahwa tidak ada kerugian negara yang ditimbulkan terkait temuan timbunan beras di Depok.

“Kita enggak berurusan dengan berapa ruginya karena kita nggak rugi,” ujar Muhadjir di Kompleks Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu 3 Agustus 2022.

Lebih lanjut, Muhadjir memastikan bahwa beras yang ditimbun sudah ditanggung oleh pihak JNE.

Baca Juga: TERNYATA JNE yang Kubur Beras 1 Ton Bansos Presiden 2020, Ini Alasannya

“Itu kan ditanggung oleh JNE, oleh transporter karena kerusakannya ketika diangkut.

Sebetulnya semula baik kan. Jadi dia itu sudah ada di perjanjian, jadi pemerintah enggak rugi.

Iya, dia (beras itu) udah miliknya JNE itu, barang itu. Sekali lagi, saya berpegangan pada pernyataan JNE Iho ya,” jelasnya.

Karena itu, penanganan beras yang rusak sudah bukan menjadi urusan pemerintah karena pihak JNE  sudah melakukan penggantian.

Baca Juga: KRONOLOGI Penemuan Beras Bansos Presiden Sebanyak 1 Ton Ditimbun dalam Tanah, Siapa yang Bertanggung Jawab?

Dan sudah diserahkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) sesuai dengan perjanjian.

“Makanya kita juga enggak ikut-ikutan entah itu ditimbun, entah itu dibuang, entah itu dipakai makan hewan, itu urusan dia, itu barang dia, bukan barang pemerintah.

Untuk pemerintah, dia sudah ganti dan sudah diserahkan ke KPM sesuai dengan perjanjian,” tandasnya.

Kuasa Hukum JNE Anthony Jono menegaskan, beras yang ditimbun di Jalan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, bukan beras bansos dari presiden. Beras itu merupakan beras milik JNE.

Baca Juga: SETELAH Jadi Juara Piala Presiden 2022, Ini Jadwal Arema FC di Liga 1 Indonesia, Bertemu Lagi dengan Borneo FC

"Setelah beras dari gudang Bulog diambil, dalam perjalanan ada yang kena hujan sehingga itu biasa lah basah.

Ada berjamur, itu sudah tidak layak konsumsi," kata Anthony di lokasi dikuburnya beras di Depok, Jawa Barat, dikutip dari republika, Rabu 3 Agustus 2022.

Menurut dia, tidak mungkin beras rusak disalurkan kepada masyarakat. "Tidak mungkin beras rusak kita kasih kepada penerima manfaat," katanya.

"Jadi kami bertanggung jawab, kami ganti semua beras yang rusak. Ada nggak penerima manfaat yang komplain?

Sampai hari ini tidak ada. Kami sudah ganti semua. Jadi, tidak ada kerugian sedikitpun," katanya.

Anthony mengatakan, ketika diambil dari gudang Bulog, ada stiker karena memang beras itu awalnya untuk dibagikan bansos.

"Tapi kan diperjalanan rusak. Ketika rusak, tentu kita pindahkan ke gudang, kita ganti lagi" ujarnya.

"Semua yang rusak sudah kita ganti dan terdokumentasi dengan baik," tegasnya.

Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis menyatakan, sedang menyelidiki adanya temuan beras yang dikubur.

"Mungkin teman-teman sudah bisa lihat semua. Kami sudah di lokasi yang kami lihat memang ada beras yang ditimbun di situ.

Kita sepakat semua ya bahwa kita sudah cek lokasi, memang ada beras yang ditimbun," kata Auliansyah ketika melihat langsung beras bansos yang dikubur.

Ia menambahkan, karena masih proses penyelidikan, kepolisian belum bisa menyampaikan tentang beras itu.

“Nanti mungkin update hasil penyelidikan akan kami sampaikan," katanya.

Ia mengatakan, hasil sementara yang didapatkan dari keterangan JNE, ada 3,4 ton beras bansos yang dikubur.

Untuk itu, kepolisian akan meminta ahli supaya tidak ada permasalahan yang timbul di kemudian hari.

“Apakah itu hanya beras, atau ada yang lain, saya belum bisa jawab sekarang. Tapi yang terjadi hari ini, saya belum bisa memberi keterangan.

Jadi saya minta waktu, mungkin nanti akan kami update,” kata dia.***

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: PMJ News Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler