Bus Maut Bantul Baru Sekali Masuk Wilayah Yogjakarta, Pemilik Bus Ungkap Fakta-fakta Menarik ini

10 Februari 2022, 12:34 WIB
Update fakta baru kasus kecelakaan bus maut di jalur Pantura Semarang - Sayung Demak /Tangkap Layar Instagram @infokejadiandemak

KALBAR TERKINI - Bus Maut Bantul Baru Sekali Masuk Wilayah Yogjakarta, Pemilik Bus Ungkap Fakta-fakta Menarik ini. 

Pemilik bus mau Bantul Giman, mengakui bus miliknya tersebut baru sekali memasuki wilayah Yogyakarta.

Bis tersebut biasanya hanya untuk di dalam Kota Solo, namun dirinya memastikan bus dalam kondisi sangat layak jalan.

Baca Juga: Bus Maut Bantul Angkut 47 Penumpang, 13 Meninggal, Polisi: Bus Langsung Kami Evakuasi Karena Posisinya Rawan

Selain pengakuan tersebut, pemilik PO GA Trans tersebut mengungkapkan fakta-fakta menarik seputar kecelakaan yang menewaskan 13 orang tersebut, Minggu 6 Februari 2022 lalu.

Dilansir Kalbarterkini.com dari Antara.com, Giman mengakui armada baru sekali ini melewati rute yang menjadi lokasi kecelakaan, yakni Bukit Bego, Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada Minggu 6 Februari 2022.

"Bus yang digunakan hari Minggu itu (bus naas) biasanya cuma untuk kota-kota Solo saja.

Baca Juga: Bus Maut Bantul Angkut 47 Penumpang, 13 Meninggal, Polisi: Bus Langsung Kami Evakuasi Karena Posisinya Rawan

Jalan ke Parangtritis ya baru kali itu," kata pemilik PO GA Trans Giman di Solo, dilansir Kalbarterkini.com dari Antara, Kamis 10 Februari 2022.

Meski demikian, ia memastikan bus dalam kondisi layak jalan dan memiliki kelengkapan syarat administrasi, di antaranya STNK dan surat uji KIR.

Ia mengatakan sehari sebelumnya bus tersebut juga sudah menjalani service.

Baca Juga: Kecelakaan Tewaskan AKP Novandi Arya Kharisma dan Politisi PSI, Polisi Hentikan Kasus: Fatimah Tersangka

"Tanggal 5 Februari sudah di-service semuanya, sama mekanik sudah dicoba, Sabtu dan Minggu itu dipakai kondisinya bagus.

Ini kebetulan sampai Yogya kok tahu-tahu begitu," ucapnya.

Sedangkan pengemudi bus yang turut menjadi korban meninggal dalam kecelakaan pada Minggu (6/2) tersebut, dikatakannya, sebetulnya merupakan sopir berpengalaman.

"Dia sudah lebih dari 15 tahun jadi sopir bus, selama pandemi ini biasanya jadi sopir trayek Solo-Purwodadi.

Baca Juga: Bus Oleng Tak Terkendali di Turunan, Kapolres Bantul Beberkan Kronologi Kecelakaan yang Tewaskan 13 Penumbang

Kami juga sudah ke rumah pengemudi untuk memberikan santunan," tuturnya.

Sedangkan untuk ke rumah-rumah korban meninggal yang lain, dikatakannya, hingga saat ini belum dilakukan.

"Ini baru menunggu dari perwakilan. Hari ini saya juga sedang dipanggil polisi (Polres Bantul) terkait kejadian hari Minggu.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Mulai Sering Kunjungi Daerah Sebelum Kecelakaan, Berikut Profil Sosok yang Digadang Maju RI 1

Kemarin dihubungi dari polres, Selasa pagi (hari ini) disuruh menghadap ke Bantul, ini saya masih di polres," ujarnya.

Sementara itu, terkait dengan usahanya tersebut, dikatakannya, sebelum pandemi COVID-19 dia juga memiliki beberapa armada bus bumel atau kelas ekonomi yang melayani trayek Solo-Purwodadi.

Namun, sejak pandemi COVID-19 hanya bus pariwisata yang dijalankan.

"Ya pariwisata ini sudah ada sejak 2011-2012, saya hanya punya tiga. Selama ini perawatan bagus sekali," katanya.

Selain menjalankan usaha tersebut, Giman beserta istri juga memiliki usaha barang rongsok.

Istri Giman, Sri Sunarti, mengatakan usaha rongsok tersebut dijalankan lebih awal dibandingkan dengan armada transportasi.

"Saya untuk jual beli rongsok ini sudah sejak 1990-an," katanya.

Sebelumnya, bus pariwisata dengan nomor polisi AD-1507-EH yang ditumpangi oleh 47 orang yang merupakan rombongan wisatawan dari Kabupaten Sukoharjo mengalami kecelakaan di Bukit Bego, Kabupaten Batul, Yogyakarta pada Minggu 6 Februari 2022 siang.

Akibat dari kejadian tersebut, 13 orang dinyatakan meninggal dunia dan 34 lainnya mengalami luka-luka.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler