Kemudian dilanjutkan dengan gelar adat tradisi Robo Robo (buang-buang) di Muara Kuala Secapah, Mempawah.
Dilansir dari indonesia.go.id, perlu diketahui Robo-robo berasal dari nama Hari yaitu Rabu (Rabu berasal dari bahasa Arab yaitu Ar-bia'/Raba'a).
Diselenggarakan pada hari Rabu minggu terakhir dalam sapar (Bulan dalam kalender Arab).
Sejarah Ritual Robo'-robo'
Bermula dari cerita turun temurun dan sudah menjadi keyakinan terutama umat islam, bahwa pada bulan safar dan hari Rabu itulah, dimana para Nabi selain sebagai waktu penuh berkah
Juga ada anggapan katanya akan mendapat musibah atau ujian dari Allah SWT yang berkaitan dengan laut/air.
Contohnya: Nabi yunus ditelan ikan, Nabi musa membawa umatnya menyebrang lautan dll.
Sehingga kedua anggapan tersebut amat tepat dirasakan untuk memohon kepada Maha Kuasa supaya dijaga dari musibah dan diganti keselamatan.
Selain itu bulan safar juga banyak peristiwa yang terjadi yang berkaitan dengan islam dan perkembangannya.
Pada dasarnya Tradisi dan penyelenggaraan seperti Robo-robo juga dilaksanakan di tempat lain namun dengan nama yang berbeda-beda. Sebelum muncul sebutan "Robo-robo" Yaitu asal mula tolak bala bulan safar.