"Koordinasi juga menyasar pada komunikasi risiko yang ditujukan kepada masyarakat mengenai potensi bahaya untuk menjauh dari lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon tumbang atau tepi pantai, khususnya warga yang bermukim di wilayah risiko tinggi," ujarnya.
Baca Juga: Jalan Pendekat Mulai Dikerjakan, Jembatan Sungai Sambas Besar Segera Dibangun
Baca Juga: Nikmati Kopi Liber.co di Bawah Rindang Pohon, Sutarmidji Janji Bantu Pembangunan Poltesa
Sejumah daerah yang perlu waspada terhadap temuan bibit siklon tropis 94W antara lain, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
Lalu ada Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
Menurut informasi yang disampaikan Kepala Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak, Nanang Buchori, arah gerak menuju Barat Laut dengan kecepatan 6 knots (11km/jam) perlahan bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
“Tekanan udara di Pusat Siklon saat ini adalah 1.000 hPa, dengan kecepatan angin maksimum mencapai 60 knot,” ujarnya. ***
Editor: Mulyanto Elsa