KUALA KARANG, KALBAR TERKINI - Terbiasa minum hujan dan kampungnya selalu terancam badai dari Laut Natuna. Beginilah nasib 1.587 jiwa warga Desa Kuala Karang, Kecamatan Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Berdiri pada 1901, Kuala Karang berstatus Desa Sangat Tertinggal berdasarkan Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 75 Tahun 2018. Desa yang rawan badai dari arah Laut Natuna saban akhir dan awal tahun ini, sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah pusat.
Sebab, warga menilai bahwa permasalahan mereka selama ini minus tanggapan pemerintah kabupaten apalagi provinsi.
Baca Juga: Agar Tepat Sasaran, Babinsa Gua Dampingi Penyaluran Bantuan Korban Banjir
"Proyek pembuatan tandon penampung air hujan untuk diolah menjadi air bersih misalnya, sampai sekarang tidak ada wujudnya. Padahal kan sudah ada anggaran Dana Desa dari pemerintah pusat," keluh Jamillah, tokoh wanita Kuala Karang kepada Kalbarterkini.com saat dihubungi, Senin, 15 Februari 2021.
Karena itulah warga Kuala Karang dalam keseharian mengandalkan air payau dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas, yang bagian muaranya merupakan lokasi desanya.
Untuk mandi misalnya, berdasarkan penelusuran Kalbarterkini.com pekan lalu, warga menggunakan air payau kemudian dibilas air hujan yang sudah ditampung.
Warga juga meminta pemerintah membantu pembangunan rumah bagi 17 kepala keluarga yang rumahnya dirusak badai laut pada 9 Januari lalu.
Dua di antara rumah itu rata dengan pasir laut. "Kasihan, hidup mereka," kata Ati, yang juga tokoh warga setempat.